Survei Polram: Pemilih NTB Yakin Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud Maju Putaran Kedua
Mataram – Pasangan Capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tercatat masih mendominasi suara masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sedangkan pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 2, Ganjar Pranowo – Mahfud MD masih dalam persaingan ketat. Hal itu terlihat dari hasil survei yang dirilis Lembaga penelitian Political Research and Marketing (Polram).
Survei yang dilaksanakan pada 18-23 Desember 2023 itu menyasar 1500 responden yang tersebar di 8 kabupaten dan 2 kota di NTB dengan margin error 2,6 persen.
Hasilnya, sekitar 44,7 persen responden pun menyatakan akan memilih Prabowo-Gibran menjadi presiden jika disodorkan surat suara hari ini.
“Kemudian 24,9 persen memilih pasangan Anies-Muhaimin, dan 21,3 persen memilih pasangan Ganjar-Mahfud,” ujar Saipul Hamdi, peneliti Polram, Sabtu (6/1/2024).
Selain itu, terdapat juga sekitar 5,9 persen responden yang masih ragu-ragu atau belum menentukan pilihan, 0,1 persen menyatakan golput, dan 3,1 persen tidak menjawab.
Kendati demikian kata Saipul, jika melihat kemungkinan perubahan arah pemilih, sekitar 50 persen responden yang sebelumnya menyatakan akan memilih pasangan Anies-Muhaimin dan Prabowo–Gibran menyatakan masih mungkin berpindah.
Sementara pemilih untuk pasangan Ganjar-Mahfud menunjukkan konsistensi lebih baik.
“Ada sekitar 50,6 persen pemilih Anies-Muhaimin menyatakan mungkin berpindah ke Prabowo-Gibran, 35,1 persen menyatakan mungkin pindah ke Ganjar-Mahfud,” bebernya.
Saipul menjelaskan, terdapat sebanyak 46,9 persen pemilih Prabowo-Gibran menyatakan mungkin berpindah ke Anies-Muhaimin, dan 25,4 persen menyatakan mungkin berpindah ke Ganjar-Mahfud.
“Alasan perpindahan pemilih itu antara lain visi-misi atau program pasangan capres-cawapres,” imbuhnya.
Menurut Dosen Ilmu Politik Universitas Mataram (Unram) ini, hal itu dinilai bisa saja lebih baik satu dan lainnya sebesar 54,6 persen, hasil debat capres sebesar 14,3 persen.
“Selain itu ada juga pemilihan yang diminta memilih calon oleh tokoh tertentu sebesar 12,0 persen, ada tawaran berupa uang atau barang dari calon tertentu 4,8 persen, serta hasil debat cawapres 1,6 persen,” pungkasnya.