Anggaran Beasiswa NTB Gemilang Tetap Digelontorkan sampai Tahun 2024
Mataram – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan penjelasan soal alasan penghentian program Beasiswa NTB Gemilang.
Asisten Administrasi dan Umum Setda Provinsi NTB H Wirawan Ahmad mengatakan, anggaran beasiswa tetap dialokasikan dalam APBD 2024.
Hanya saja, anggaran tersebut akan digunakan untuk membiayai penyelesaian studi mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di berbagai negara.
“Total ada 164 mahasiswa kita yang masih menempuh pendidikan di luar negeri,” katanya melalui keterangannya, Senin (20/11/2023).
Wirawan membeberkan, untuk di Malaysia saja saat ini terdapat sebanyak 125 mahasiswa, di Polandia 25 orang, di Cekoslowakia 5 orang dan di Taiwan 2 orang.
“Sampai mereka lulus Pemprov NTB tetap mengalokasikan biaya pendidikan dan living cost untuk penerima beasiswa,” ujarnya.
“Insya Allah tahun 2024 semua anak-anak kita menyelesaikan studinya,” sambungnya.
Menurut Wirawan, kebijakan penghentian penerima beasiswa baru ke luar negeri sesungguhnya telah dimulai dari Tahun 2023.
Alasannya sederhana kata dia, program unggulan Mantan Gubernur NTB sebelumnya itu dalam RPJM 2018-2023 ini sudah jauh melampaui target kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
“Dalam RPJM, targetnya hanya 1000 mahasiswa penerima beasiswa luar negeri dan dalam negeri. Realisasinya sekarang sudah melebihi 5000 penerima beasiswa,” imbuhnya.
Wirawan menjelaskan, untuk beasiswa umum atau yang ke luar negeri saat ini sudah terealisasi sebanyak 780 mahasiswa. Sedangkan beasiswa dalam negeri sudah 4000 lebih.
“Beasiswa Dalam negeri ini meliputi beasiswa stimulan unggulan dan beasiswa stimulan kerjasama,” tegas Wirawan.
Itulah sebabnya lanjutnya, dalam R
Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 yang menjadi rujukan penyusunan APBD 2024, anggaran untuk pengiriman yang baru tidak dialokasikan, yang ada hanya anggaran untuk membiayai mahasiswa yang masih menempuh studi.
Walaupun demikian, Pemprov NTB tetap melakukan pengiriman beasiswa luar negeri tahun 2023 dan kedepannya untuk program yang tidak dibiayai APBD.
“Kerjasama yang sudah berjalan adalah beasiswa S1 ke Malaysia. Tahun 2023 ini akan kita kirim 33 Mahasiswa. Tahun depan kita harapkan lebih besar lagi. Program seperti ini sebenarnya yang ideal. Pemprov NTB menjadi fasilitator sehingga lebih banyak lagi anak-anak kita yang mendapatkan beasiswa dari berbagai funding sehingga tidak lagi menggunakan APBD,” terangnya.
Bentuk fasilitasi yang diberikan Pemprov NTB adalah dengan membuka jaringan kerjasama dengan negara, perguruan tinggi dan lembaga yang memiliki program beasiswa.
“Kita bantu mahasiswa kita untuk meningkatkan kompetensi sehingga bisa memenuhi kriteria terutama standar kemampuan bahasa inggrisnya. Strategi seperti ini akan lebih efisien dan lebih memungkinkan kita mengirim lebih banyak lagi anak-anak berprestasi dari NTB,” katanya.
Wirawan menyebutkan bahwa upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas SDM tetap menjadi komitmen PJ Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi.
“Hal ini menjadi keharusan karena ikhtiar peningkatan SDM menjadi salah satu tujuan dan indikator kinerja utama yang menjadi rujukan PJ Gubernur dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pembangunan,” pungkasnya.