Pemerintahan

Gubernur NTB Lalu Iqbal Hadiri RPD Komisi II, Ada KDM hingga Bobby Nasution

MATARAM – Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal secara blak-blakan mengungkapkan kondisi memprihatinkan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI, Senin (28/4).

Gubernur Iqbal menyebut, dari lima BUMD yang dimiliki NTB, tidak ada satupun yang bisa dikatakan sehat secara manajerial.

“Kami tidak bisa bilang kondisi BUMD kami baik-baik saja,” kata Iqbal di hadapan anggota dewan dan pejabat Kementerian Dalam Negeri.

Salah satu yang paling disorot adalah Bank NTB Syariah. Menurut Iqbal, bank kebanggaan masyarakat NTB itu tengah diguncang persoalan serius, mulai dari serangan siber hingga buruknya tata kelola internal.

“Hari-hari ini kami sedang gonjang-ganjing. Bank NTB Syariah sempat lumpuh karena serangan siber. Kami sedang melakukan penataan dan seleksi untuk mengganti seluruh pengurus,” ujar Gubernur Iqbal.

Tak tanggung-tanggung, Gubernur NTB itu menyebut penyebab utama carut-marutnya BUMD adalah kultur nepotisme. Pos-pos strategis kerap diisi oleh orang-orang dekat kepala daerah, bukan profesional.

“Ini seperti kata Kang Dedi Mulyadi, BUMD jadi tempat parkir tim sukses. Di NTB, itu nyata,” sentil Iqbal.

Sebagai jawaban atas kekacauan itu, Iqbal menyatakan akan mengganti seluruh jajaran pengurus Bank NTB Syariah dengan figur-figur profesional. Bukan lagi berdasar kedekatan politik, tapi kompetensi.

“Kami berkomitmen taruh orang profesional. Titik,” ujarnya.

Gubernur yang baru menjabat dua bulan itu juga memaparkan rencana strategis: mengintegrasikan seluruh BUMD ke dalam satu holding company.

“BPR Syariah akan menjadi anak perusahaan Bank NTB Syariah. Semua usaha keuangan kita akan digabung dalam satu holding, sehingga terkoordinasi dan menguntungkan daerah,” jelasnya.

Tak hanya itu, LMI juga menguliti PT Gerbang NTB Emas (GNE), salah satu BUMD yang justru tak bisa menggelar RUPS karena masih menunggak pajak.

“Ini BUMD kok sampai tidak bisa RUPS. Masih nunggak pajak. Kami sudah konsultasi dengan DPRD untuk ambil langkah strategis,” tegasnya lagi.

Sebagai penutup, Iqbal mengumumkan rencana pembentukan NTB Capital, sebuah holding khusus di sektor keuangan dan investasi.

“NTB Capital akan mendampingi investor. Jadi setiap rupiah investasi yang masuk, ada jaminan kepastian dari pemerintah daerah. Ini cara kita menjamin iklim investasi yang sehat,” pungkasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah gubernur daerah lain semisal Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM, Gubernur Sulawesi Selatan Bobby Nasution, hingga Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button