BeritaPolitik

Iqbal-Dinda Akan Lakukan Perampingan Birokrasi NTB, Imbas Efisiensi Anggaran dan ‘Birokrasi Gemuk’

Mataram – Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri usai dilantik bakal fokus menata birokrasi (reformasi birokrasi) berbasis meritokrasi.

Iqbal-Dinda berencana akan mengeluarkan Racangan Peraturan Daerah (Ranperda) untuk nelakukan restrukturisasi atau perampingan (reformasi birokrasi) organisasi perangkat daerah (OPD) di tubuh Pemprov NTB.

Semangat dari diinisiasinya Ranperda itu juga guna menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Iqbal juga menyoroti ‘birokrasi gemuk’ yang saat ini ada di Pemprov NTB. Pihaknya bersama tim telah melakukan telaah perihal kondisi tersebut.

“Saya beri gambaran lebih mudah. Dengan birokrasi yang sangat gemuk dan sistemnya belum merit sistem, banyak orang yang melalukan pekerjaan yang sama sekali tidak memiliki keahlian dan pengetahuan di bidang itu, termasuk juga passion. Kita akan melakukan perampungan dan menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat. Sehinggi visi-misi dan janji kampanye bisa diwujudkan dengan tim seperti ini,” ujar Iqbal.

Iqbal menjelaskan, aanggaran biaya modal pegawai merujuk ketentuan nasional 30 persen maksimal dari APBD. Sekarang, di Pemprov NTB, belanja pegawai hampir 35 persen dari APBD.

Iqbal mengaku, rencana strukturisasi itu berpotensi memangkas anggaran sebesar Rp 168 miliar lebih yang bersumber dari APBD. Oleh karena itu, perampingan struktur OPD Pemprov NTB dinilai akan dapat menekan pengeluaran belanja pegawai.

Iqbal menilai efisiensi dana transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat yang diteken Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah tepat. Menurutnya, kebijakan efisiensi tersebut merupakan bagian dari strategi untuk kemajuan.

“Efisiensi ini kan artinya ada sesuatu yang lebih besar yang dikerjakan. Kalau kita mundur satu langkah untuk maju beberapa langkah, why not? Kalau ada pengorbanan yang harus kita lakukan yang harus membuat kita maju, itu bagian dari strategi yang dilakukan Presiden Prabowo,” tegas Iqbal.

Mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki itu bahkan menyebut pemerintah kehilangan sense of priority dalam penganggaran. Pemerintah daerah, ujar Iqbal, terkadang kehilangan cita rasa prioritas dalam menggunakan anggaran negara.

“Jadi, apa yang dilakukan Presiden Prabowo sekarang ini adalah mencoba fokus pada satu sampai dua prioritas, tidak mungkin selesaikan semua hal. Jadi kami selesaikan hal paling penting, (hal yang) paling mendesak (akan) kami selesaikan,” terang Iqbal.

Menurut Iqbal, salah satu tujuan pemerintah pusat melakukan efisiensi anggaran adalah fokus pada langkah penurunan jumlah kemiskinan. Dia mencontohkan, anggaran negara habis untuk alat tulis kantor (ATK) saja menghabiskan Rp 47 triliun. “Itu kan menunjukkan kita tidak punya prioritas selama ini,” katanya.

Iqbal mengatakan pemerintah sejatinya tidak bisa membangun daerah dengan hanya mengandalkan APBD. Untuk itu pemerintah harus mencari sumber pendapatan lain.

“Itu yang dilakukan kita lakukan efisiensi. Masih banyak pengeluaran kita yang tidak efisien di daerah ini dan banyak sumber pendapatan kita tidak maksimal. Aset-aset pemerintah terbengkalai di mana-mana, tidak dimaksimalkan. Padahal, itu aset nilainya sangat besar,” ujar Iqbal.

Eks Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) itu mengeklaim ia dan pasangannya Indah Dhamayanti Putri (Dinda) akan melakukan skenario program periode 2025-2030 untuk menaikkan pendapatan dan menurunkan pengeluaran.

“Kami sudah tahu efisiensi anggaran ini akan dilakukan oleh Prabowo, jadi kami siapkan mitigasi untuk itu,” katanya.

Di sisi lain, Iqbal mengakui jika pemangkasan anggaran yang dilakukan Prabowo akan berdampak pada ekonomi di NTB. Sebab, makin sedikit pemerintahan yang melakukan perjalanan dinas ke NTB.
Namun, bagi Iqbal, kunjungan yang datang ke NTB tidak hanya diharapkan dari perjalanan dinas semata. Iqbal mengeklaim akan membuat sejumlah event wisata guna menggaet lebih banyak wisatawan ke NTB. “Besok akan ada banyak event itu kami maksimalkan,” ujarnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button