Cerita Eks PMI Suriah yang Ditolong Lalu Iqbal, Sempat Dikira Meninggal
Lombok Barat – Eks Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) Siti Maryam (35) warga Tunggu Lawang, Desa Kuripan Selatan, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat menceritakan situasi proses pemulangannya dari Suriah pada tahun 2017 silam.
Siti mengaku pada saat pemulangannya ia banyak dibantu oleh Lalu Muhamad Iqbal kala itu sedang menjabat sebagai Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
Siti mengatakan ia berangkat dari Lombok ke Suriah pada tahun 2014 melalui jalur non prosedural atau ilegal. Siti di Suriah bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) selama hampir tiga tahun.
“Saya dulu pada tahun 2014 berangkat ke Suriah melalui jalur ilegal sampai 2017 sebagai ART. Saya di sana itu hampir 3 tahunan,” kata Siti kepada media, Minggu (7/7/2024) di Kuripan Selatan.
Ibu satu anak ini menjelaskan bahwa kala itu situasi di Suriah sangat mencekam. Ia mengatakan hampir setiap hari ia mendengar suara ledakan senjata di mana-mana.
“Situasi itu sudah mulai sejak saya baru datang hingga saya pulang. Dan itu setiap hari setiap malam mendengar ledakan di mana-mana,” ungkapnya.
Siti bahkan tidak pernah mengetahui jika ia akan dibawa ke Suriah saat diajak bekerja. Ia pun sempat mendapatkan kekerasan dari agennya karena dinilai sering gonta-ganti majikan.
“Karena dulu yang namanya pertama kali merantau jadi kita tidak tau bahasa dan saya juga ndak tau yang akan dikerjakan. Jadi saya dipukul sama agen saya itu,” imbuhnya.
Mendapatkan perlakuan seperti itu, Siti akhirnya melapor ke Kedutaan Republik Indonesia yang ada di Suriah. Tak berselang lama ia akhirnya dikontak lagi dan dipertemukan dengan Lalu Muhamad Iqbal.
“Baru setelah itu saya menelpon kedutaan yang ada di sana dan Alhamdulillah direspon langsung. Dan langsung saya dipertemukan dengan Lalu Iqbal yang bantu proses pemulangan saya. Makanya cepat,” ungkapnya.
Sebelum pulang, ia menceritakan jika sikologisnya sangat hancur. Bunyi ledakan senjata seolah menghantuinya setiap melangkah. Menurutnya, selama di Suriah ia tidak pernah memberi kabar kepada keluarganya. Siti bahkan dianggap sudah meninggal dunia.
“Karena pada awalnya saya tidak tau kalau akan dibawa ke sana. Saya takut banget,” katanya.
Siti pun mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang sangat responsif terhadap laporannya. Ia juga merasa bersyukur dapat dipertemukan dengan Lalu Muhamad Iqbal kala itu.
Siti menyebut kepulangannya ke kampung halamannya adalah bukti nyata yang pernah dilakukan oleh Lalu Muhamad Iqbal. Ia mengaku Lalu Iqbal adalah sosok yang sangat ramah dan sangat sayang kepada masyarakat NTB.
“Ini adalah bukti bahwa Miq Iqbal sangat sayang kepada masyarakat NTB. Saya waktu itu sangat cepat dipulangkan karena beliau tau kalau saya dari Lombok,” tegasnya.(eds)