Syamsuriansyah, Pendiri Kampus Kesehatan yang Berjuang Jadi Dewan Lobar
Mataram – Senyum ramah mengembang saat diajak berbincang. Begitu disinggung soal perjuangannya menjadi calon legislatif (caleg), kalimat terlontar tanpa henti. Mulai dari target perolehan suara sampai strategi diceritakan.
Ya, itulah sosok Doktor Syamsuriansyah. Pria yang dikenal sebagai pendiri kampus kesehatan ini tengah maju sebagai caleg di daerah pemilihan (dapil) Lombok Barat 3 yang meliputi Kecamatan Kediri dan Labuapi. Direktur Politeknik Medica Farma Husada Mataram ini memilih Partai Perindo sebagai kendaraan politik.
Pria yang akrab dengan sapaan Syam ini mengatakan, sebagai akademisi, ia ingin memperluas ruang pengabdian. Selama ini perjuangannya lebih dominan berkutat di dunia akademik.
Jika terpilih sebagai anggota DPRD Lombok Barat, ia ingin mengupayakan peningkatan pendidikan, kesehatan l, dan kesejahteraan UMKM di Lombok Barat, khusus di Kediri dan Labuapi.
“Saya sebagai akademisi yang kebetulan dipercayakan untuk memegang sebuah perguruan tinggi tentu tugas kami di kampus adalah tiga Tri Dharma perguruan tinggi. Yakni, pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ceritanya kepada PolitikaNTB, Jumat (19/1/2024) di Mataram.
Syam menuturkan, saat berbicara tentang kampus tentu ruang lingkupnya begitu kecil. Di sisi lain, ia juga menilai bahwa selama ia tinggal di Lombok Barat banyak hal yang dinilai perlu diperhatikan oleh pemerintah.
“Tentu banyak sekali dinamika dan kesenjangan yang terjadi selama ini. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia. Baik pendidikan, kesehatan maupun UMKM. Saya merasa bahwa platform saya menjadi caleg dan mudah-mudahan nanti terpilih maka tiga misi inilah yang menjadi poin penting yang akan saya suarakan kedepannya,” ujarnya.
Ia memandang, posisi anggota DPRD adalah langkah yang tepat digunakan untuk ikut mengambil kebijakan di pemerintahan. Hal itu karena seluruh keputusan pemerintah daerah maupun pusat selalu diambil dari keputusan politik.
“Nah, makanya saya ingin hadir sebagai salah satu orang yang ingin memperluas pengabdian kepada masyarakat itu ya melalui legislatif,” kata Syam.
Tiga Program Utama Doktor Syam
Sebagai seorang akademisi, tentu program pendidikan adalah hal yang paling utama baginya. Sejauh ini ia melihat angka pendidikan yang masih rendah. Fenomena itu terjadi karena terkendala biaya.
“Selama saya turun itu hampir seluruhnya mengeluhkan masalah biaya. Apalagi beasiswa. Nah, soal beasiswa ini hampir seluruh anggota dewan yang ada di Lombok Barat ini tidak ada yang menyuarakan selama ini,” katanya.
Kemudian soal kesehatan, Syam melihat isu kesehatan di Lombok Barat masih menjadi pekerja rumah (PR) besar pemerintah daerah. Ia menyebut bahwa selama turun ke lapangan banyak masyarakat yang tidak mampu mengeluh karena belum mendapatkan kartu BPJS.
“Saya menemukan fakta di lapangan orang miskin tetapi tidak memiliki kartu BPJS. Ini langkah -langkah yang ingin saya lakukan,” bebernya.
Selanjutnya soal usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Direktur kampus kesehatan ternama di NTB ini menilai bahwa keberpihakan pemerintah terhadap para pelaku UMKM ini masih terbilang cukup minim.
Pasalnya, selama ia turun ke lapangan pihaknya mencatat setidaknya sebanyak ratusan pelaku UMKM yang mengaku tak pernah disentuh suntikan dana pemerintah. Padahal kata dia, mereka sangat membutuhkan bantuan modal.
“Saya sudah mencatat hampir 200 UMKM mereka sama sekali tidak pernah tersentuh oleh bantuan pemerintah. Nah, saya ingin hadir di situ,” tutupnya.(*)