Mataram – Pembangunan gedung baru Rumah Sakit Universitas Mataram (RS Unram), NTB direncanakan bakal menelan anggaran sebesar Rp 199 miliar. Prosesnya pun saat ini telah memasuki tahap lelang tender.
Berdasarkan penelusuran media ini, proses tender proyek pembangunan rumah sakit yang terletak di Jl Majapahit No.62, Kekalik Jaya, Kec. Sekarbela, Kota Mataram ini telah dimulai sejak 8 November 2023 lalu, dan diikuti oleh 81 perusahaan.
Sedangkan untuk waktu penetapan pemenang tender akan dilakukan pada tanggal 12 Desember 2023. Kemudian, pihak pelelang juga membuka masa sanggah sampai 18 Desember tahun ini.
Humas RS Unram Shinta Desyana Fajarica yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui secara utuh ihwal pelelangan tender proyek tersebut. Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi resmi dari Rektorat Unram.
“Mengenai Adendum yang mas kirimkan, kami belum ada informasi resmi terkait itu dari pihak Rektorat Unram,” katanya via WhatsApp, Selasa (28/11/2023).
Lebih jauh, Shinta meminta media ini untuk mencari detail adendum tersebut ke pihak Rektorat Unram.
“Mungkin mas bisa klarifikasi terkait hal ini lebih lanjut ke Rektorat Unram nggih,” ujarnya.
Di sisi lain, Shinta membantah soal adanya isu pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 380 karyawan tenaga kontrak RS Unram sejak 31 Desember 2023.
“Belum pak, belum ada informasi seperti itu. Tidak benar itu. Dapat dari mana informasi itu?,” katanya.
Shinta pun kembali meminta awak media sebaiknya meminta klarifikasi langsung ke Rektorat Universitas Mataram untuk mengetahui kejelasan tersebut.
“Bisa juga klarifikasi ke rektor Unram. Karena rumah sakit di bawah rektor Unram,” tandasnya.
Sebelumnya, salah satu pegawai kontrak di RS Unram yang enggan disebut namanya mengatakan, pembangunan gedung baru RS Unram ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Bahkan kata sumber ini, wacana pembangunan ini sudah dimulai sejak tahun 2021 lalu.
“Saya dengar sih begitu (ada pembangunan). Saya dengar juga kalau karyawan kontrak akan dipulangkan,” kata sumber ini.
Sumber ini mengaku, ratusan pegawai kontrak yang hendak dipulangkan tersebut merupakan imbas dari adanya wacana pembangunan gedung baru RS Unram.
Selain itu, ia juga mengaku bahwa seluruh karyawan dan pegawai badan layanan umum (BLU) RS Unram diminta untuk tidak membocorkan informasi soal PHK ini ke pihak luar.
“Eksekusi menjelang pembangunan ini menimbulkan huru-hara. Karena informasi soal adanya PHK ini sangat mendadak,” ungkapnya.
Di sisi lain, sumber ini pun menjelaskan bahwa beberapa pegawai kontrak yang tersisa rencana akan ditempatkan di lima Fakultas di Unram. Selain itu, ada juga karyawan yang akan dititip beberapa klinik yang ada di Kota Mataram.
“Tapi yang dirumahkan ini kita kasian. Bagaimana keluarga mereka, padahal banyak dari mereka itu sudah mengabdi di sana (RS Unram) sejak 2018,” bebernya.
Tak sampai sana, sumber media ini juga menyampaikan bahwa, seluruh alat kesehatan yang ada di RS Unram rencananya akan dititip di sejumlah rumah sakit yang ada di Kota Mataram, seperti RSUD Provinsi NTB.
“Saya dengar sih seperti itu (penitipan alkes). Tapi ini juga belum jelas,” pungkasnya.
Sebagai informasi, RS Unram dalam waktu dekat dikabarkan akan tutup. Hal itu dikarenakan adanya rencana pembangunan gedung baru di RS tersebut.
Kabar pembangunan gedung baru RS Unram santer dibicarakan di dataran internal mereka. Hal itu pun rencana akan mulai pada tanggal 31 Desember tahun ini.
Imbasnya, seluruh pelayanan di RS tersebut akan dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan. Selain itu, ratusan pegawai tenaga kontak di RS tersebut rencananya bakal dirumahkan.
Kebijakan merumahkan karyawan tersebut pun menuai kontroversi di kalangan internal RS Unram. Bahkan, tidak sedikit pihak yang menyayangkan wacana tersebut.