Lalu Iqbal Raih Penghargaan WNI Award 2023, Calon Pemimpin NTB yang Paten
Mataram – Eks Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki periode 2019-2023 Lalu Muhamad Iqbal, mendapatkan penganugrahan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award (HWPA) 2023 dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Sosoknya pun kian paten dinilai untuk memimpin Provinsi NTB.
Penganugerahan itu diberikan kepada Lalu Iqbal pada kategori Kepala Perwakilan RI sebagai apresiasi dari Kemenlu karena telah berjasa dalam pelindungan WNI.
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Menlu RI Retno Marsudi kepada 23 individu atau entitas dari berbagai kalangan, di Gedung Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2024) kemarin.
“Ini adalah salah satu bukti kerja nyata yang pernah dilakukan oleh Lalu Iqbal kepada masyarakat. Sehingga ia diberikan penghargaan oleh negara atas jasanya itu,” kata Direktur Garda Akselerasi Sasambo untuk Lalu Muhamad Iqbal (Gass Iqbal) Rosyihan Jauhari, Minggu (28/4/2024) di Praya.
Jawab Pertanyaan Publik Terkait Apa yang Dilakukan Lalu Iqbal
Menurut Jauhari, pencapaian yang diraih oleh alumni Ponpes Assalam Solo itu sekaligus menjawab pertanyaan publik yang kerap mempertanyakan apa yang pernah dilakukan oleh Lalu Iqbal.
“Padahal orang-orang di luar sana banyak yang mengenal Lalu Iqbal dengan nama Ayahnya TKI karena beliau sering membantu TKI yang mengalami masalah di luar negeri
Terutama warga yang berasal dari NTB,” ujarnya.
Atas capaian tersebut, Jauhari menilai sosok Lalu Iqbal adalah figur yang sangat pantas memimpin provinsi Gumi Gora kedepan.
“Karena sosok beliau (Lalu Iqbal) ini sudah sangat tepat menjadi pemimpin di NTB nanti. Kita harus memilih pemimpin dengan melihat rekam jejaknya, apa yang sudah dilakukan untuk masyarakat,” bebernya.
DI sisi lain, influencer asal Lombok Tengah ini juga menjelaskan bahwa pemimpin seperti Lalu Iqbal adalah orang yang paling tepat bagi masyarakat NTB.
Menurutnya, berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatatkan jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) untuk Provinsi NTB sebanyak 33.949 orang sepanjang 2023.
Jumlah ini mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya, di mana sebanyak 17.255 PMI di tahun 2022 yang mencoba peruntungannya bekerja diluar negeri.
Secara keseluruhan, BP2MI melaporkan jumlah pekerja migran Indonesia mencapai 274.965 orang di tahun 2023. Dari jumlah tersebut, mayoritas PMI berasal dari Jawa Timur, yaitu 68.069 orang atau 24,75 persen dari total PMI pada tahun lalu.
Di posisi kedua adalah PMI yang berasal dari Jawa Tengah dengan jumlah 59.009 orang. Disusul PMI asal Jawa Barat sebanyak 52.961 orang.
Kemudian, Nusa Tenggara Barat dan Lampung dengan masing-masing sebanyak 33.949 orang dan 21.539 orang.
“Jadi menurut saya sangat layak memimpin NTB kedepan. Akan tepat jika diberikan amanah sebagai gubernur NTB,” tandasnya.
Sebagai informasi, Lalu Muhamad Iqbal atau kerap disapa Dubes Iqbal ini merupakan Diplomat kelahiran Praya Lombok Tengah.
Ia sempat menjabat sebagai Direktur pada Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia pada tahun 2016.
Lalu Iqbal banyak memimpin penanganan beberapa kasus dan peristiwa yang menjadi atensi publik seperti, evakuasi WNI dari Nepal pada tahun 2015, evakuasi WNI dari Yaman 2015, evakuasi WNI dari Suriah, pembebasan WNI yang disandera di Filipina tahun 2016 – 2018.
Selain itu, ia juga sempat mengurus pemulangan TKI dari Arab Saudi tahun 2015 dan Malaysia, hingga penanganan kasus pekerja migran Indonesia seperti Walfrida Soik dan Satinah.
Terakhir ia sempat menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Turki pada tahun 2019-2023 sebelum dia ditugaskan sebagai Jubir Kemenlu.
Berikut 23 Individu atau Entitas yang Meraih Penghargaan:
Kategori Staff Perwakilan RI
- Erga Grenaldi, Atase Ketenagakerjaan, KBRI Kuala Lumpur
- Zainullah Martoyo, Pegawai Setempat KBRI Jeddah
- Dadang Hidayat, Pegawai Setempat KBRI Phnom Penh
- Vu Van Huong, Pegawai Setempat KBRI HCMC
Kategori Jurnalis atau media
- Agus Alvian, Jurnalis TVRI Kalimantan Barat
- Raja Eben Lumbanrau, wartawan BBC News Indonesia
Kategori Masyarakat Madani
- Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant Care
- Suter Laurentina, Organisasi Kesusteran Kupang, NTT
- Idris, Pendiri Yayasan Bimasakti di Sukabumi, Jawa Barat. Mantan Guru Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia
- Arsinah Sumitro, Pendiri Yayasan Anak Bangsa, Entikong, Kalimantan Barat
- Perkumpulan Mitra Wasana, LSM di Yogyakarta
Kategori Pelayanan Publik di Perwakilan RI
- KJRI Jeddah
Kategori Mitra Kerja Perwakilan RI
- Dubai Foundation for Women and Children
- Solikin Bin Martono, Pekerja Konstruksi di Langkawi Malaysia
- Ranbir Singh Sangha, Pengacara, Malaysia
- Michael John Nicholas, Pensiunan Detektif AFP (Australian Federal Police)
Kategori Pemerintah Instasi Daerah
- Pemerintah Kabupaten Kebumen
Kategori Mitra Kerja Kementerian Luar Negeri
- International Organization for Migration Indonesia
- RPTC Bambu Apus
Kategori Tokoh Peduli
- Christina Ariyani, anggota DPR RI Komisi I periode 2018-2024
- AKBP Ni Made Pujewati, Renakta Ditreskrimum Polda NTB
Kategori Kepala Perwakilan RI
- Sunarko, Duta Besar RI di Khartoum
- Dr. Lalu Muhammad Iqbal, Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Infrastruktur Diplomasi Duta Besar RI di Ankara 2019-2023. (*)