Lalu Iqbal Pastikan Indonesia Tolak Kapal Berbendera Israel
Mataram – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui Juru Bicara (Jubir) Lalu Muhamad Iqbal buka suara terkait isu kapal Israel yang akan berlabuh di Indonesia. Pihaknya memastikan akan menolak jika ada kapal berbendera Israel yang memasuki pelabuhan di Nusantara.
“Dari dulu kita konsisten kalau ada kapal berbendera Israel mau masuk pelabuhan pasti kita tolak,” kata Lalu Iqbal via WhatsApp, Jumat (5/1/2024).
Mantan Dubes RI untuk Turki ini juga mengakui bahwa sulit untuk mengidentifikasi kapal berdasarkan kepemilikan. Karena dunia pelayaran internasional menganut rezim bendera.
“Dunia pelayaran itu kan menganut rejim bendera, termasuk Indonesia. Yang kita lihat benderanya. Kalau kepemilikan akan sulit kita identifikasi. Apalagi banyak perusahaan pelayaran kan sahamnya milik publik,” beber Lalu Iqbal.
Putra asli Lombok tersebut mengatakan, sejak perang di Gaza yang berlangsung pada 7 Oktober 2023, muncul perlawanan terhadap Israel di berbagai belahan dunia dengan melakukan boikot ekonomi.
“Selain memboikot berbagai produk yang diproduksi perusahaan milik Yahudi Israel, sejumlah negara juga memboikot dengan mempersulit jalur perdagangan melalui laut,” katanya.
Hal itu pun memicu milisi Houti di Yaman terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah menuju Israel, sejumlah negara juga melakukan penutupan akses bagi kapal berbendera Israel yang mau memasuki pelabuhannya.
“Beberapa sumber menyebutkan bahwa kerugian ekonomi yang dialami Israel akibat perang di Gaza hingga saat ini mencapai sekitar US$ 600 juta setiap minggunya, atau setara dengan sekitar Rp. 1 triliun,” imbuhnya.
Menurut Ketua Asosiasi Diplomat Indonesia ini, jika perang berlangsung hingga 8 bulan, diperkirakan Israel akan mengalami kerugian ekonomi sebesar US$ 50 miliar atau setara dengan Rp 750 triliun.
“Angka tersebut setara dengan 10% PDB Israel. Kerugian ini disebabkan antara lain oleh menurunnya aktivitas produksi di industri, salah satunya akibat boikot dan gangguan terhadap jalur perdagangan,” pungkasnya.
Sebelumnya isu kapal dagang milik Israel dilaporkan akan berlabuh di Indonesia muncul dari seorang pegiat media sosial Erlangga Greschinov, di akun Instagramnya @greschinov.
Ia memberi surat terbuka kepada Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi. Menurutnya kapal-kapal milik raksasa pelayaran Israel, ZIM Marine, akan berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Mas, dan Belawan.
ZIM Trade sendiri memang penyedia jasa logistik perdagangan milik Israel. Dalam penelusuran di situsnya, ZIM mencantumkan layanan pelayaran ke Indonesia namun dengan China Indonesia Express yang diberi kode CTI dan Indonesia Thailand Express yang diberi kode ITS.