Pj Gubernur NTB Akui Dicecar 15 Pertanyaan saat Diperiksa KPK
Mataram – Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, mengaku dicecar 15 pertanyaan oleh penyidik KPK saat menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta gratifikasi dengan tersangka Eks Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, pada Selasa (21/11/2023).
Menurut dia, pertanyaan itu 8 diantaranya seputar izin usaha pertambangan (IUP) PT Tukad Mas. Sedangkan 7 lainnya, yakni soal kondisi kesehatan dan psikologisnya.
“Ya kemarin saya dipanggil KPK tanggal 21 itu Alhamdulillah 15 pertanyaan, 7 diantaranya itu berbicara tentang sehat walafiat apa, mental gimana, apa tupoksinya, setelah itu 8 pertanyaan yang substantif. Apakah ada hubungan bisnis, atau kerabat dengan Pak Lutfi (eks Walikota Bima), ya saya nggak tau,” katanya, pada Jumat (24/11/2023) di Mataram.
Menurut mantan Sekda NTB ini, pemanggilan yang dilakukan oleh KPK tersebut merupakan hal yang wajar dan biasa saja. Mengingat pada saat izin IUP PT Tukad Mas terbit saat itu ia menjabat sebagai Kepala Dinas DPMPTSP NTB.
“Intinya bahwa saya, mungkin ada kaitannya dengan gratifikasi dengan PT Tukad Mas pihak-pihak itu sehingga mereka yang dikonfirmasi ke saya,” ujarnya.
Selain itu, Lalu Gita juga mengakui bahwa dirinya sempat menandatangani perizinan dari PT Tukad Mas pada tanggal 2 Oktober 2019 silam.
“Perkara setelah saya keluarkan izin, tanggal 2 Oktober 2019, tanggal 19 Desember 2019 saya menjadi Sekda NTB. Ya setelah itu saya tidak tau lagi,” ungkapnya.
Lebih jauh, Lalu Gita mengaku IUP PT Tukad Mas tersebut dapat diterbitkan setelah adanya hasil pertimbangan teknis dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB.
“Nah kalau sudah ada pertimbangan teknis dan saya yakin bahwa semua sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka segera saya membuat SK,” katanya.
Selain itu, kata Lalu Gita, kesaksiannya di KPK tersebut sama halnya dengan dipanggilnya dia sebagai saksi di Kejati NTB pada kasus dugaan korupsi tambang pasir besi di Lombok Timur belum lama ini.
“Terus tanggal 22-23 saya di KPK kemarin, dalam rangka mengisi acara penguatan Anti Korupsi untuk penyelenggara negara. Saya hadir bersama Ibu Isvie (Ketua DPRD NTB) kemarin. Jadi Alhamdulillah kita sama-sama menjaga integritas,” pungkasnya.