Istrinya Nyaleg, Bawaslu NTB Awasi Gerak-gerik PJ Gubernur
Mataram – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai awasi gerak-gerik Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi agar tidak ikut cawe-cawe pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal itu dilakukan karena istri Pj Gubernur NTB Hj Lale Prayatni maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB dapil 1 Kota Mataram.
Ketua Bawaslu NTB Itratif mengatakan, dalam pengawasan kepada kepala daerah itu tidak bisa dilakukan oleh petugas saja. Ia meminta masyarakat pun andil dalam hal ini.
“Saya kira kita butuh keterlibatan masyarakat, Bawaslu dengan jajaran tidak bisa 100 persen memantau pergerakan itu,” kata Itratif, Rabu (15/11/2023) kemarin.
Menurut Itratif, saat ini pelanggaran netralitas yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di NTB, mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Pelanggaran netralitas yang paling banyak terjadi adalah, mengunggah poster salah satu peserta Pemilu yang berisi ajakan untuk memilih calon tersebut.
“Dua hari yang lalu kami sudah periksa salah satu ASN pemerintah provinsi karena mengunggah poster salah satu calon anggota DPRD,” ujar Itratif.
Tidak hanya kepala daerah maupun ASN, bahkan terakhir Bawaslu NTB sudah meminta keterangan terhadap tiga orang kepala desa, yang diduga melakukan pelanggaran netralitas saat mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Capres-cawapres Ganjar-Mahfud.
Meskipun istrinya maju menjadi calon anggota DPRD Provinsi NTB, dalam beberapa kesempatan Miq Gita sapaan akrab Pj Gubernur NTB itu selalu mengatakan akan tetap menjaga netralitas sebagai kepala daerah.
Apalagi mandat utama PJ Gubernur mensukseskan kelancaran Pemilu dan Pilkada serentak 2024 nanti. Bahkan program ‘Jumat Salam’ yang digagas Miq Gita disebut bukan politik praktis namun politik kenegaraan.
“Saya akan tetap menjaga netralitas, itu perintah presiden waktu kami dikumpulkan dan itu saya sampaikan di mana-mana,” ungkapnya saat ditemui di Gedung Bhakti Praja Komplek Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin (13/11/2023).
Miq Gite memastikan tak akan ikut cawe-cawe. Ia pun meminta diberikan catatan jikapun ditemukan ada indikasi dirinya berupaya menggunakan kekuasaan untuk agenda pemenangan dirinya.
Ia pun membantah program Jumat Salam yang menjadi program rutin yang digagas dirinya saat menjadi Pj Gubernur merupakan agenda politik.
“Kalau ditanya istri, harus case by case, agar jadi self correction saya. Dalam konteks ini (istri nyaleg) saya tetap akan netral,” pungkasnya.