AktualBeritaNasional

PAD Provinsi NTB dari Perusda Capai Rp 68 Triliun

Mataram – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari perusahaan daerah (Perusda) 2023 ditargetkan Rp 69 miliar.

Hingga Oktober 2023 uang yang disetorkan Perusda ke Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) NTB, sudah mencapai Rp 68 miliar.

Saat ini ada lima Perusda NTB diantaranya, Bank NTB Syariah, Perusahaan Daerah BPR NTB, Bangun Askrida, Jam Krida dan PT Gerbang NTB Emas (GNE).

Kepala Bappenda NTB Hj Eva Dwiyani mengatakan, secara umum pendapatan daerah dari perusahaan milik daerah itu sudah hampir mencapai target di tahun 2023.

“Sudah mencapai target 98 persen, alhamdulillah hampir 100 persen, tinggal GNE ini,” kata Eva, Kamis (2/11/2023).

Eva berharap besaran keuangan dari PT GNE bisa dilunasi pada akhir tahun 2023 ini. Mengingat setoran PT GNE baru Rp 403,238 juta dari target Rp 1,4 miliar.

Pendapatan dari empat perusahaan daerah yang lain adalah Bank NTB Syariah sudah 100 persen dari target yakni Rp 58 miliar. Kemudian PD BPR NTB juga sudah 100 persen dari target Rp 7,6 miliar.

Sedangkan PT Bangun Askrida ditargetkan mendapat Rp 35 juta, dan PT Jam Krida yang ditargetkan Rp 1,1 miliar.

Hanya PT GNE yang hingga Oktober, jumlah pendapatan yang disetorkan ke Bappenda masih jauh dari target. Sehingga Eva berharap sisa pendapatan bisa diselesaikan diakhir tahun 2023.

Terjadi perubahan target pendapatan salam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023 di NTB, dari yang semula dalam APBD murni sebesar Rp 5,9 triliun menjadi Rp 6,1 triliun.

Pendapatan daerah NTB tahun 2024 diprediksi akan mengalami kenaikan. Sebab, Pendapatan Asli Daerah dari pajak terdapat penambahan item yakni pajak alat berat dan pajak mineral bukan logam dan batuan.

Sementara itu, dijelaskan juga bahwa progres realisasi pertumbuhan PAD Provinsi NTB terus bergerak positif dari tahun ke tahun.

Sejak tahun 2021 hingga bulan Oktober 2023 tercatat selalu mengalami pertumbuhan, dimana pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp 1,8 triliun lebih dan pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan 21,37 persen menjadi Rp 2,2 Triliun lebih.

Sedangkan untuk capaian sampai dengan bulan Oktober 2023 sementara tercatat sebesar Rp 2,07 Triliun lebih dengan estimasi pertumbuhan sampai dengan akhir tahun sebesar 17,8 persen.

“Dengan melihat trend pertumbuhan PAD ini kita optimis upaya penyehatan APBD pada tahun 2024 mendatang,” pungkasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
× How can I help you?