MATARAM, PolitikaNTB – Musyawarah Daerah (Musda) Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) secara resmi dibuka pada Rabu, 26 November 2025 bertempat di Prime Park Hotel Mataram.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 Dave Laksono, Bendahara Umum DPP Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Komisi II DPR RI Sari Yuliati, Ketua DPD I Partai Golkar NTB sekaligus Wali Kota Mataram Mohan Roliskana, Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri, Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda, Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 NTB Firadz Pariska dan sejumlah tokoh lain.
Dalam sambutannya, Dave Laksono menginstruksikan seluruh kader Kosgoro 1957 melakukan kerja-kerja politik dalam persiapan Pemilu 2029 mendatang.
“Harus mulai sekarang membangun jaringan untuk menghadapi Pemilu mendatang,” ujarnya saat menghadiri Musda Kosgoro 1957 di Mataram.

Menurut anggota DPR RI dari dapil Jabar ini mengungkapkan banyak cara yang dilakukan oleh kader di daerah misalnya melakukan advokasi dan hadir langsung ditengah masyarakat.
Kader Kosgoro harus bergerak untuk menyapa masyarakat, meskipun Pemilu masih empat tahun lagi.
“Bergerak dan menyapa masyarakat serta menggerakkan mesin organisasi, menjadi keharusan mulai saat ini. Dengan persiapan jauh-jauh hari maka akan cukup berdampak nanti bagi peingkatan suara Golkar khisusnya di NTB,” ucapnya.
Kader kader Kosgoro 1957 di NTB juga harus mendukung dan mensukseskan program -program Pemerintahan Presiden Prabowo-Wapres Gibran Rakabuming Raka di NTB. Seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih (KMP).
Termasuk memastikan berjalannya program Astacita Presiden yang ada di NTB agar bisa berjalan semua program yang di buat Presiden Prabowo untuk masyarakat.
Di tempat yang sama, Ketua DPD I Partai Golkar NTB Mohan Roliskana menuturkan, Kosgoro 1957 bukan sekadar organisasi pendiri Partai Golkar. Kosgoro adalah rumah besar yang melahirkan gagasan-gagasan kemajuan, ruang pembinaan kader, serta pilar utama bagi perjuangan ideologi karya kekaryaan.
Hubungan Kosgoro dan Partai Golkar tidak dapat dipisahkan—kita tumbuh, bergerak, dan berjuang bersama sejak awal.
“Oleh karena itu, melalui forum Musda ini, saya ingin menegaskan kembali pentingnya sinergi yang semakin kokoh antara Kosgoro dan Partai Golkar, khususnya dalam membangun kehadiran partai di tengah masyarakat NTB,” jelas Mohan.
Golkar hari ini membutuhkan energi baru, kader-kader militan, serta jaringan sosial yang luas untuk menjawab dinamika politik dan kebutuhan rakyat.
“Dan saya meyakini, Kosgoro memiliki modal besar—pengalaman panjang, struktur hingga akar rumput, serta semangat kaderisasi yang kuat—untuk menjadi garda depan penguatan itu,” terang Mohan.
Terkahir, Mohan mengaku, Musda bukan hanya forum memilih pemimpin, tetapi momentum memperbarui komitmen.
“Saya berharap Musda ini melahirkan pengurus Kosgoro 1957 NTB yang dapat bekerja lebih produktif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Pengurus yang tidak hanya memegang jabatan, tetapi memikul amanah perjuangan,” ujarnya.
Selanjutnya, Plt PDK Kosgoro 1957 NTB Firadz Pariska mengakun Musda hari ini bukan sekadar agenda organisasi. Musda adalah momentum konsolidasi, ruang evaluasi, dan yang paling penting, kesempatan untuk memperbarui komitmen pengabdian kepada masyarakat melalui jalan perjuangan Kosgoro 1957.
Sebagai salah satu pendiri Partai Golkar, Kosgoro memiliki sejarah panjang dalam menjaga ideologi kekaryaan, memperkuat kaderisasi, serta menghidupkan semangat gotong royong di tengah masyarakat. Nilai-nilai itu yang menjadi pegangan kita hingga
hari ini di NTB.
“Karena itu, izinkan saya menegaskan kembali bahwa Kosgoro 1957 NTB siap memperkuat sinergi dengan Partai Golkar, khususnya dalam menghadapi tantangan politik dan kebutuhan masyarakat ke depan. Kebesaran Golkar adalah kebesaran Kosgoro. Penguatan Golkar adalah bagian dari pengabdian Kosgoro,” ujar Firadz.
Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB itu mengajak seluruh kader untuk menghidupkan kerja-kerja sosial dan pemberdayaan masyarakat sebagai ciri identitas Kosgoro.
Kemudian, memperkuat jaringan dan soliditas organisasi sampai ke akar rumput, sehingga struktur Kosgoro hadir nyata di tengah masyarakat. Memperkuat kaderisasi, melahirkan generasi muda yang produktif, berintegritas, dan siap mengambil peran lebih besar dalam tubuh Kosgoro dan Partai Golkar.
“Bekerja selaras dengan arah perjuangan Golkar, menjaga hubungan baik, dan berkontribusi aktif pada penguatan basis partai di seluruh kabupaten/kota di NTB,” bebernya.
Dalam perjalanannya, Firadz melihat begitu banyak potensi kader, begitu besar kemampuan organisasi ini untuk berbuat lebih. Karena itu, Musda ini harus menjadi ruang untuk melahirkan pengurus yang tidak hanya memiliki kapasitas organisasi, tetapi juga memiliki komitmen moral untuk bekerja ikhlas dan konsisten.
“Mari kita wujudkan Kosgoro 1957 NTB yang semakin solid, semakin aktif, dan semakin memberi manfaat bagi masyarakat. Mari kita pastikan kehadiran Kosgoro menjadi energi positif bagi kemajuan NTB dan kemenangan Partai Golkar di setiap medan pengabdian,” bebernya.




