Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Mataram, Jaksa: Semua yang Terlibat Segera Diklarifikasi
Mataram – Dugaan korupsi dana hibah yang diterima KONI Mataram sebesar Rp 15 miliar masih dalam tahap penyelidikan.Kejari Mataram bakal mengklarifikasi semua yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi tersebut.
“Semua yang berkaitan akan diklarifikasi,” kata Kasi Intel Kejari Mataram Harun Al Rasyid saat dikonfirmasi Senin (10/6) pada PolitikaNTB.
Pihaknya belum dapat membeberkan siapa saja yang bakal kembali diklarifikasi dalam urusan dana hibah ini.
Sebelumnya, Ketua KONI Mataram Firadz Pariska membantah keterangan dari kejaksaan pernah dipanggil Kejari Mataram untuk dimintai keterangan.
Dari keterangan pihak Kejari disebutkan, Firadz sudah dimintai keterangan usai Idul Fitri lalu.
Firadz pun menyebut mencuatnya dugaan korupsi tersebut lantaran ada kepentingan politik.Harun ditanya pernyataan bila Firadz tidak pernah dipanggil Kejari Mataram tak memberikan jawaban.
Harun juga bungkam saat ditanya terkait komentar Firadz yang menyebut mencuatnya kasus ini lantaran ada kepentingan politik.
Media ini mencoba menghubungi Harun via panggilan WhatsApp. Hanya saja, selang beberapa detik langsung dimatikan.
Harun tampak tengah sibuk, ia mengirimkan video sedang mengikuti pelatihan.
Sementara itu, Kasi Penkum Kejati NTB Efrin Saputra menyebut kasus tersebut ditangani Kejari Mataram.
Kasusnya Ditangani Kejari Mataram
“Kasus KONI Mataram ini ditangani teman-teman Kejari Mataram. Silakan konfirmasi Pak Harun selaku humas,” ucap Efrin.
Untuk diketahui Kejari Mataram telah meminta klarifikasi terhadap puluhan pengurus cabor lainnya. Jumlah cabor di KONI Mataram diperkirakan mencapai 40 cabor.
Penyidik masih mendalami adanya dugaan perbuatan melawan hukum dalam kasus yang masih dalam tahap penyelidikan ini.
Salah satunya dengan memintai klarifikasi terhadap para pihak yang berkaitan.
Kejaksaan pun telah mengantongi sejumlah dokumen terkait anggaran hibah KONI Mataram dari tahun 2021-2023.
Selama 3 tahun terakhir KONI Mataram mendapatkan dana hibah dari Pemkot Mataram sebesar Rp 15,5 miliar.
Rinciannya, tahun 2021 mendapatkan anggaran sebesar Rp 2 miliar, tahun 2022 sebesar Rp 3,5 miliar. Sedangkan tahun 2023 sebesar Rp 10 miliar.
Nominal Rp 10 miliar tahun 2023 itu, diperuntukkan untuk pekan olahraga provinsi (porprov) senilai Rp 8 miliar. Sedangkan Rp 2 miliar untuk operasional.(wan)