PD KMHDI NTB Minta Aparat Siaga Jelang Penetapan Hasil Pemilu 2024

Mataram – Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Nusa Tenggara Barat (PD KMHDI NTB) meminta aparat kepolisian daerah (Polda) NTB, untuk tetap bersiaga menjelang waktu penetapan hasil pemilihan umum (Pemilu) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Ketua PD KMHDI NTB Ni Putu Virgi Eka Ayu Rasta mengatakan penetapan hasil Pemilu ini adalah momentum yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta.
Bahkan, Polri sendiri melalui Humas nya mengumumkan telah mengerahkan pasukan pengamanan untuk bersiaga sekitar kantor KPU RI.
“Harapan yang sama juga dilakukan oleh seluruh lini kepolisian khususnya Polda NTB, meskipun pengumuman dilakukan di pusat. Tetapi sebagai provinsi yang memiliki beberapa kendala selama pemilihan tetap harus bersiaga terhadap hal-hal yang tidak diinginkan mungkin akan terjadi,” kata Virgi melalui keterangannya kepada PolitikaNTB, Rabu (20/3/2024).
Menurutnya, kejadian yang terjadi pada Pemilu 2019 harus dijadikan acuan oleh aparat kepolisian. Meski polarisasi politik tersebut dipicu oleh Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pihaknya khawatir kejadian terbalik terjadi pada tahun ini. Polarisasi Pemilu membuat tensi Pilkada menjadi panas.
“Harapannya, pengumuman hasil Pemilu kali ini perlu kewaspadaan semua pihak agar justru tidak memunculkan polarisasi politik lagi di Pilkada nanti,” ujarnya.
KMHDI NTB Minta Seluruh PIhak Jaga Keutuhan Masyarakat
Berkaca pada hal itu, PD KMHDI NTB meminta seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dan berperan penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar menerima hasil penetapan hasil Pemilu dengan legowo.
“Jika memang ada hal yang dirasa janggal, silahkan lalui proses sesuai aturan dengan tertib dan damai,” imbuhnya.
Ia menghimbau seluruh pihak untuk menghindari provokasi dan melakukan hal-hal yang akan merusak persatuan dan kesatuan. Sebagai bangsa yang besar kata Virgi, penting bagi setiap warga negara untuk berperan dalam mengawal Pemilu damai.
“Tetapi, yang terpenting adalah terus mengawal hasil putusan tersebut hingga seluruh pemimpin bekerja dengan sebagaimana seharusnya. Tentu, bekerja dengan apa yang sudah dijanjikan, melakukan kerja-kerja dalam mengedepankan kepentingan rakyat,” katanya.
Virgi menilai, sebagai provinsi yang memiliki daerah rawan konflik selama Pemilu, seluruh warga NTB khususnya mahasiswa harus menjadi tameng hoax dan provokasi terhadap hasil putusan pemilu hari ini, bukan justru sebaliknya.
“Sebagai kaum intelektual, seluruh mahasiswa NTB terutama aktivis berperan penting untuk menyebarkan Informasi-informasi yang positif sebagai upaya meredakan potensi polarisasi politik di NTB,” pungkasnya. (*)