Soal Dugaan Uang Sogokan Caleg, Ketua PPK di Lombok Tengah Masih Bungkam
Lombok Tengah – Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PKK) Pringgarata, Lombok Tengah inisial YW yang diduga menerima uang “sogokan” dari calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten pada Pemilu 2024 masih memilih bungkam.
YW diduga menerima sejumlah uang dari dua Caleg yang berbeda. Tak tanggung-tanggung, dari satu Caleg saja ia menerima Rp 50 juta.
PolitikaNTB beberapa kali meminta tanggapan YW soal dugaan tersebut. Hanya saja, sejak Selasa 5 Maret 2024 ia dihubungi media ini tak memberikan respon sedikitpun.
Tak sampai sana, media ini juga sudah berupaya menelpon YW via whatsapp, tetapi hal itu pun tak menuai tanggapan.
Beredar Sejumlah Bukti Transfer
Sebelumnya, sejumlah bukti transfer dana yang diduga sebagai uang “sogokan” ke rekening pribadi YW beredar ke semua pihak. Hal itu pun sontak membuat banyak pihak bertanya-tanya soal kenetralan pihak penyelenggara.
Berdasarkan penelusuran media ini, bukti transfer pertama, YW menerima Rp 50 juta dari pengiriman inisial Z melalui M-banking Mandiri.
Kemudian transfer kedua, YW menerima dari Rp 4,9 juta dari inisial AM bank yang sama. Keduanya diduga merupakan tim sukses caleg yang berbeda.
Bawaslu NTB Buka Suara
Munculnya kabar tersebut memancing Ketua Bawaslu NTB Itratif buka suara. Itratif mengatakan akan melakukan tindakan tegas jika hal tersebut benar.
Selain itu, pihaknya kan melakukan mapping khusus daerah-daerah yang kinerjanya dinilai lemah. Oleh karenanya langkah evaluasi mau tidak mau akan dilakukannya.
“Evaluasi pasti ada. Catatan hasil rekap pleno (setiap tingkatan) menjadi dasar. Kita serius akan melakukan evaluasi,” katanya, Minggu (10/3/2024) kemarin di lokasi pleno rekapitulasi suara tingkat Provinsi NTB.
Disinggung apakah ada oknum Panwascam yang ikut bermain di Pemilu saat ini, Itratip tidak menampik pihaknya mendengar adanya informasi tersebut. Namun katanya semua itu perlu pembuktian.
“Sayup-sayup (ada) kita dengar tapi semua itu perlu kita buktikan. Kami membuka diri untuk mendengarkan informasi tentang mereka terkait kinerja mereka dibawah,” ungkapnya.
Informasi yang didengarnya itu menjadi salah satu acuan dalam melakukan evaluasi. (*)
“Teman-teman (Panwascam) sebenarnya kita apresiasi kerjanya. Tapi tentu saja evaluasi itu akan kita lakukan acuan dari seluruh informasi yang masuk ke kita,” pungkasnya.(*)