Kemenlu Bantu Pemulangan 3 PMI Bermasalah asal NTB di Timur Tengah
Lombok Tengah – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memulangkan tiga Pekerja migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) dari negara timur tengah.
Ketiganya mengalami masalah yang berbeda.
Mereka adalah, Mariani asal Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah yang dipulangkan dari Jeddah karena mengalami stroke setelah bekerja secara ilegal selama 18 tahun.
Ia pun saat tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam) Lombok, pada Sabtu (27/4/2024) Mariani harus dituntun menggunakan kursi roda.
Kemudian, Nurhasanah asal Desa Gemel, Kecamatan Jonggat Lombok Tengah dipulangkan dari Mesir setelah bekerja selama 9 tahun.
Berdasarkan laporan, Nurhasanah dikabarkan sejak lama ingin pulang.
KBRI Kairo kerap meminta majikan untuk memulangkan yang bersangkutan. Namun ia tak pernah diizinkan oleh majikannya.
Selanjutnya, Nurma Yunita asal Desa Seketeng, Sumbawa Besar dipulangkan dari Libya setelah bekerja selama 3 tahun melalui jalur ilegal.
Pada 2021, Nurma dipekerjakan selama 4 bulan. Kemudian ia dipekerjakan di rumah majikannya di Turki selama 1 tahun 7 bulan dan kembali bekerja ke Libya hingga bulan April 2024.
Hanya saja, selama bekerja korban hanya menerima gaji sebesar USD 300.
Namun, gaji satu bulan terakhir tidak dibayarkan dan selanjutnya dipulangkan oleh majikannya pada 21 April 2024.
“Alhamdulillah kita bisa bantu 3 orang ini dari negara yang berbeda. Ada yang dari Mesir, Libya dan Saudi. Alhamdulillah bisa kita bantu dan sudah kita pulangkan hari ini,” kata Jubir Kemenlu RI Lalu Muhamad Iqbal kepada media, Sabtu malam.
Eks Duta Besar RI untuk Turki ini mengaku bahwa membantu pemulangan PMI ini memang sudah sejak lama dilakukan, terutama yang berasal dari NTB.
Bahkan sejak ia masih menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI di Kemenlu.
Upaya tersebut pun membuatnya sempat dijuluki sebagai Ayahnya TKI dan Sang Pelobi Nyawa di program televisi Mata Najwa.
“Sepertinya memang saya sudah identik di pikiran teman-teman itu sebagai Bapak TKI. Jadi pada saat saya sosialisasi ke beberapa daerah selalu ada saja aduan mengenai mengenai TKI kita di NTB yang bermasalah,” bebernya.
Tempat yang sama, salah satu PMI yang dipulangkan, Nurma Yunita mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah yang telah membantu proses pemulangannya.
“Saya ucapkan terimakasih kepada pemerintah karena telah membantu kepulangan saya ini,” katanya.
Perempuan asal Sumbawa ini menyarankan kepada seluruh warga NTB yang hendak bekerja ke luar negeri untuk mencari jalur yang resmi. Ia tak ingin kejadian yang dialaminya terulang bagi orang lain.
“Saya harap ini dijadikan sebagai contoh. Agar tidak ada lagi seperti saya. Mohon hati-hati mencari jalur, dan utamakan jalur yang resmi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kepulangan ketiga PMI tersebut dikawal ketat oleh pihak Kemenlu RI dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Sedangkan di bandara, ketiga PMI asal NTB itu sudah ditunggu oleh sejumlah relawan yang tergabung dalam Garda Akselerasi Sasambo untuk Lalu Muhamad Iqbal (Gass Iqbal) yang mewakili Lalu Iqbal.(*)