MATARAM, PolitikaNTB – Civitas akademika Universitas Mataram (Unram) melarang seluruh pengajar / dosen untuk menerima bingkisan, parcel, kepada dosen pembimbing/penguji saat menyelesaikan tugas akhir akademik. Larangan itu juga berlaku kepada mahasiswa agar tidak melalukan tindakan yang dimaksud.
Larangan itu tertuang dalam surat dari Fakultas Peternakan bernomor 466/UN18.F2/EP/2025. Dekan Fakultas Peternakan Universitas Mataram Prof. Mahamad Ali, S.Pt., M.Si., Ph.D., menegaskan bahwa ketentuan ini akan mulai berlaku pada 1 Juni 2025.
BACA JUGA: Pelayanan RS Unram Ditutup Hingga Tahun 2024
Larangan ini diberlakukan sebagai upaya menjaga profesionalisme dan menjunjung tinggi etika akademik dalam setiap proses pembimbingan dan pengujian.
“Kami menyadari bahwa penyediaan snack, bingkisan, maupun parcel dapat menjadi beban tambahan bagi mahasiswa,” ungkap Prof Mahamad Ali dalam keterangan yang diterima PolitikaNTB pada Jumat (30/5/2025).
Karena itu, pihaknya menilai bahwa pelarangan ini bertujuan untuk meringankan beban mahasiswa dan menciptakan suasana akademik yang lebih adil dan kondusif bagi seluruh civitas akademika.
Langkah ini juga dimaksudkan untuk menghindari potensi konflik kepentingan atau anggapan negatif terhadap integritas proses akademik, khususnya dalam hal penilaian dan pembimbingan karya ilmiah mahasiswa.
Fakultas berharap kebijakan ini dapat memperkuat budaya akademik yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik-praktik yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau beban psikologis, baik bagi mahasiswa maupun dosen.
BACA JUGA: Isu PHK Besar-besaran RS Unram Kian Menguat, Pegawai Kalang Kabut
Pihak fakultas pun mengharapkan kerja sama penuh dari para dosen dan mahasiswa untuk mematuhi ketentuan tersebut demi kelancaran dan kualitas proses akademik di lingkungan Fakultas Peternakan Universitas Mataram.
“Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih,” tutup surat yang ditandatangani langsung oleh Dekan Fakultas Peternakan tersebut.
