Logistik MotoGP Mulai Berdatangan ke Lombok
Lombok Tengah – Logistik untuk keperluan balap pada ajang MotoGP di sirkuit Mandalika mulai berdatangan melalui Bandara Lombok sejak Selasa (3/10).
Logistik tersebut langsung diangkut ke Sirkuit Mandalika menggunakan 15 unit truk tronton.
General manager Angkasa Pura I Bandara Lombok Rahmat Adil mengatakan, logistik tersebut diberangkatkan dari Tokyo Narita Jepang dengan menggunakan Pesawat Nippon Cargo dengan berat sekitar 111 ton.
“logistik ini diangkut menggunakan pesawat Nippon Cargo berangkat puku 12.15 WITA sampai di sini (Bandara Lombok, red) sekitar pukul 18.15 WITA,” kata Adil, kemarin.
Dijelaskan, logistik tersebut kemudian akan dibawa langsung menuju ke Sirkuit Mandalika dengan menggunakan 15 truk pengangkut.
Dikatakan juga, barang tersebut berupa motor para pembalap. Selain itu, terdapat juga beberapa suku cadang motor untuk kebutuhan rice besok.
“Barang-barang yang tiba hari ini adalah kendaraan motor dan suku cadangnya. Ini ada empat tahap dan empat pesawat akan kembali ke Narita Jepang kembali ke sini lagi,” imbuhnya.
Menurut Adil, pembongkaran kargo tersebut menggunakan metode khusus kemudian disegel oleh petugas Bea Cukai dan langsung dibawa ke Mandalika.
“Kita menggunakan fast trek kargo. Kek Mandalika. Hal ini bisa dilakukan karena Mandalika itu adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) karena di sana daerah Pabean,”ujarnya.
Sementara itu, Adil juga membocorkan rencana tibanya para pembalap. Menurut Adil, Fabio Quartararo bersama kawan-kawan akan mendarat di Lombok pada tanggal (10/10) menggunakan pesawat Air Asia.
Di sisi lain, pihak Bandara Lombok juga telah menerima permintaan ekstra flight 44 tambahan penerbangan.
“Semoga ini ke arah positif. Ada kaitannya MotoGP ada pasti. Penjualan tiket terbesar di Jakarta dan Surabaya. Mulai tanggal 10-17 pra dan pasca. Masih normal sebagai mana sebelumnya,” tandasnya.
Terpisah, Direktur Utama MGPA Priandhi Satria mengatakan bahwa pembongkaran logistik kargo ini menggunakan metode khusus, yaitu Fast Track Cargo dan ini hanya ada di Lombok.
Menurut Priandhi, metode tersebut langsung disegel oleh Bea Cukai dan dibawa langsung ke Pertamina Mandalika International Circuit.
“Hal ini hanya bisa dilakukan di Mandalika karena mendapat fasilitas PP KEK ( Peraturan Pemerintah Kawasan Ekonomi Khusus) dan merupakan daerah pabean,” katanya.(Edi Suryansyah)