MATARAM – Komisi X DPR RI mengagendakan Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo pada 21 Mei mendatang. Rapat kerja tersebut secara spesifik akan membahas koordinasi persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII tahun 2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam agenda yang dilihat PolitikaNTB, Komisi X juga bakal menghadirkan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Pusat, serta Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena.
Agenda raker tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hardian Irfani. Raker dijadwalkan akan dimulai pukul 10.00 WIB.
“Benar itu (rapat kerja) agenda resmi,” kata Lalu Hadrian kepada PolitikaNTB pada Jumat (9/5/2025).
Legislator asal dapil NTB II Pulau Lombok itu menerangkan, pihaknya sengaja menginisiasi raker tersebut. Mempertemukan dan menyamakan persepsi seluruh pihak terkait ihwal PON XXI tahun 2028. Lalu Hadrian berharap Gubernur NTB-NTT bisa hadir.
“Saya selaku pimpinan Komisi X menginisiasi raker tersebut. Sebagai perwakilan masyarakat NTB di DPR RI, harapannya para gubernur hadir mendampingi Menpora agar SK PON untuk NTB dan NTT segera terbit,” jelasnya.
Sedianya, agenda raker tersebut direncanakan digelar pada 5 Mei yang lalu. Namun, agenda tersebut urung digelar lantaran menunggu kesiapan kehadiran semua pihak.
Dilihat dari kesiapan dan semangat NTB dan NTT, Ketua DPW PKB NTB yakin PON ke-lXXII itu tetap terlaksana sesuai jadwal. Terlebih NTB telah menuntaskan master plan dan mulai memantau kawasan yang menjadi venue PON 2028.
Ia mengimbau masyarakat NTB untuk terus mendukung berbagai upaya pemerintah Provinsi NTB termasuk KONI untuk mempersiapkan diri menyambut PON 2028.
“Tentu kami di legislatif mendukung penuh NTB jadi tuan rumah PON 2028. Kalau terkait pemeliharaan venue sebenarnya tergantung kesiapan daerah dan kreativitas daerah memanfaatkan venue tersebut. Sejauh ini NTT juga tidak kalah semangat dan optimis kok,” paparnya.
Gubernur Iqbal Tegaskan NTB Siap Jadi Tuan Rumah PON 2028

Sebelumnya, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan kesiapan daerah sebagai tuan rumah PON 2028.
“Saya pastikan Pemerintah Provinsi NTB siap menjadi tuan rumah,” tegas Gubernur Iqbal.
Penegasan ini disampaikan Iqbal guna menjawab keraguan sejumlah pihak bahwa PON 2028 mengalami ketidakjelasan lantaran kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat.
“Saya pastikan kami siap dengan konsep apa pun untuk menjadi tuan rumah PON 2028,” tandas Iqbal.
Ia memastikan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran, tidak menjadi persoalan, karena Kemenpora telah menyikapi hal itu dengan membagi sejumlah cabang olahraga yang tidak terpusat lagi di Provinsi NTB dan NTT.
“Tapi kami akan pastikan Provinsi NTB tetap akan mengambil jatah 15-20 cabang olahraga di PON 2028. Itu target saya yang akan kita upayakan terwujud,” kata Iqbal.
Mantan Duta Besar untuk Turki itu optimistis dapat menghelat PON 2028 dengan baik karena sejumlah atlet dan pengurus cabang olahraga di Indonesia menghendaki NTB menjadi tuan rumah untuk cabang olahraga tertentu.
“Cabor yang akan kita perjuangkan dan itu menjadi permintaan banyak pihak. Ada aerosport, gantole, paralayang atletik, lari dan sepeda. Intinya, kita siap,” kata Iqbal.
Dia mengungkapkan bahwa dari hasil komunikasi dengan Menpora Dito Ariotedjo, respon pemerintah pusat terhadap ketuanrumahan NTB dalam PON 2028 cukup positif.
Pemerintah Provinsi NTB berkepentingan merenovasi Stadion 17 Desember Turida di Kota Mataram sebagai lokasi PON 2028 sehingga provinsi ini memiliki stadion berstandar internasional.
“Kan stadion GOR 17 Desember Turide saya punya kenangan sebagai lokasi akbar kampanye saya di Pilkada lalu. Maka, wajarlah jika saya ingin PON digelar di NTB sehingga memori saya bisa ter-bayarkan. Dan, ada kebanggaan warga NTB punya
Gubernur NTT soal Tuan Rumah PON 2028: Tak Boleh Pindah ke Provinsi Lain

Setali tiga uang, Gubernur NTT Melki Laka Lena menegaskan bahwa pihaknya siap menggelar event olahraga terbesar di Indonesia tersebut. Secara eksplisit, Melki tak ingin agenda tersebut dipindahkan ke daerah lain.
“Kami sudah siap. Tidak boleh ada pemindahan ke provinsi lain. Kami menolak wacana pemindahan lokasi ke provinsi lain,” tegas Gubernur NTT Melki Laka Lena, disadur dari VictoryNews.
Gubernur Melki menegaskan, bahwa NTT dan NTB telah mempersiapkan diri, baik dari sisi infrastruktur maupun koordinasi antar wilayah, untuk menyukseskan pelaksanaan PON 2028.
“Kami di NTT dan NTB sudah sangat siap menjadi tuan rumah PON 2028. Namun, saat ini kami sedang menunggu arahan teknis dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora),” ujar Melki.
Menurutnya, keputusan teknis dari Pemerintah Pusat menjadi dasar penting bagi kedua provinsi dalam menyusun strategi penyelenggaraan yang tepat.
Ia mengungkapkan bahwa skema pelaksanaan PON kali ini diperkirakan akan berbeda dari edisi sebelumnya, mengingat adanya dua provinsi yang menjadi tuan rumah bersama.
“Keputusan teknis yang akan diambil nanti menjadi acuan bagi kami untuk menyiapkan penyelenggaraan PON 2028. Informasi yang kami terima, format penyelenggaraannya tentu akan berbeda dengan PON sebelumnya. Karena itu, kami masih menanti arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat,” jelasnya.