Oleh: Sudirsah Sudjanto, SIP.,Spd.B (Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD NTB-Ketua OKK DPD Partai Gerindra NTB)
Sidang Tahunan MPR 2025 menjadi momentum istimewa dalam perjalanan bangsa. Di hadapan para wakil rakyat, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan capaian kinerja 300 hari pemerintahannya yang dirangkum dalam kebijakan-kebijakan quick wins: Program Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak sekolah, layanan Cek Kesehatan Gratis bagi masyarakat, pembangunan lumbung pangan nasional, renovasi sekolah-sekolah yang rusak, hingga penguatan koperasi desa.
Semua itu bukan sekadar laporan teknis, melainkan pesan politik yang tegas: negara hadir untuk melindungi rakyat dari kemiskinan, kelaparan, dan ketergantungan. Presiden menegaskan, kemerdekaan sejati hanya bermakna bila rakyat berdaulat atas pangan, mandiri dalam ekonomi, dan sejahtera dalam kehidupan.
Sebagai anggota DPRD Gerindra di Provinsi NTB, saya melihat pidato kenegaraan itu bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan sebuah penanda arah. Transisi mulus dari pemerintahan sebelumnya ke pemerintahan saat ini adalah bukti nyata bahwa demokrasi kita telah dewasa.
BACA JUGA: Gubernur Iqbal Sampaikan Persoalan Pertanian NTB ke Presiden Prabowo
Demokrasi Indonesia kini tidak hanya tentang prosedur elektoral, tetapi tentang kematangan institusi dan budaya politik yang mampu menjaga kesinambungan tanpa kehilangan daya kritis. Seperti yang diingatkan Presiden, proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 hanyalah awal, perjuangan masih panjang, dan pekerjaan rumah kita adalah menjadikan kedaulatan sebagai kenyataan, bukan sekadar jargon.
Momentum ini juga menegaskan bahwa politik bukan semata wacana, tetapi keberpihakan. Pemangkasan belanja negara hingga ratusan triliun rupiah untuk dialihkan pada program rakyat adalah bukti keberanian moral sekaligus ketegasan eksekutif.
Tentu masih banyak tantangan: ketimpangan ekonomi, ancaman global, dan krisis pangan yang membayangi. Namun arah yang digariskan Presiden jelas: membangun Indonesia yang kuat dari desa, mandiri dalam pangan, berdaulat dalam pertahanan, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.
Kami sebagai anggota DPRD Gerindra di Provinsi NTB akan terus mengawal, mengawasi, sekaligus menyukseskan program-program Presiden agar benar-benar sampai ke masyarakat bawah. Karena bagi kami, kebijakan di pusat harus menemukan wajah nyatanya di desa, di sekolah, di puskesmas, di pasar, dan di ladang tempat rakyat berjuang setiap hari. Inilah semangat gotong royong politik: memastikan janji negara benar-benar menjadi kenyataan bagi rakyat NTB dan seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Apakah Prabowo Subianto Mampu Menjadikan Indonesia Macan Asia?
Ulang tahun kemerdekaan ke-80 ini memberi kita hadiah yang berbeda: bukan pesta seremonial, melainkan refleksi dan tekad baru. Tekad untuk meneguhkan Indonesia sebagai bangsa yang berdiri di atas kaki sendiri, mengelola kekayaan alamnya dengan bijak, dan menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat. Pidato Presiden di Sidang Tahunan MPR 2025 mengingatkan kita bahwa kemerdekaan adalah perjuangan yang tidak pernah selesai, dan kebijakan hari ini adalah bagian dari kesinambungan sejarah besar itu.
Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia. Merdeka untuk berdaulat, mandiri, dan sejahtera!