Pemerintahan

Perbaiki 187 Titik PJU, Komisi IV DPRD NTB Apresiasi Keberpihakan Gubernur Iqbal ke Pemenuhan Fasilitas Keselamatan Jalan

MATARAM, PolitikaNTB – Komisi IV DPRD NTB yang salah satunya membidangi urusan infrastruktur mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Dinas Perhubungan (Dishub) yang menganggarkan Rp 7 miliar untuk perbaikan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di APBD tahun 2025.

Menurut rencana, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk memperbaiki sebanyak 187 titik PJU di jalan provinsi.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTB Sudirsah Sujanto mengacungi jempol langkah tersebut. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan keberpihakan anggaran yang akan sangat bermanfaat kepada masyarakat.

“Apa yang disampaikan Pemprov NTB melalui Dishub merupakaj langkah baik uang sudah ditindaklanjuti di APBD murni 2025. Penerangan jalan bagian dari langkah Pemprov NTB untuk menindaklanjuti Raperda keselamatan jalan,” kata Sudirsah Sujanto kepada PolitikaNTB pada Rabu (30/7/2025).

BACA JUGA: Jalur Pusuk Rawan Kecelakaan, Sudirsah Upayakan Perbaikan-Minta PUPR Turun

Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD NTB itu mengaku, ruas-ruas jalan yang masuk dalam skema perbaikan PJU itu memang telah lama dikeluhkan oleh masyarakat. Hampir dalam setiap agenda penyerapan aspirasi (reses) yang pihaknya lakukan, masyarakat selalu mengeluhkan perihal tersebut.

Menurutnya, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal telah menjawab kontan keluhan masyarakat.

“Setiap kali kami turun ke masyarakat, selalu asa keluhan terkait PJU. Kalau malam gelap gulita, menyebabkan banyak kecelakaan, sebagai contoh Jalan Rembiga-Pemenang. Jalan itu melintasi jalur pusuk, jalau malam hari gelap, itu kan sangat rawan,” jelasnya.

Jalan yang terang, kata Sudirsah juga bisa menekan angka kriminalitas. Masyarakat juga akan dibuat nyaman tatkala bepergian.

“Sekali lagi, ini adalah respons yang cepat dan bagus dalam memperhatikan keselamatan pengendara di jalan. Kami berharap, untuk tahun berikutnya, alokasi anggaran untuk PJU ini bisa terus diperhatikan,” bebernya.

Ia menjelaskan, pihaknya di Komisi IV DPRD NTB telah lama menyoroti fasilitas keselamatan jalan yang dinilai masih sangat minim, terutama PJU. Bahkan di beberapa ruas jalan provinsi saat ini, belum memenuhi kebutuhan minimum fasilitas keselamatan jalan.

Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan berlalu lintas. Diketahui, Provinsi NTB menduduki posisi ke-14  untuk ratio fatalitas kecelakaan di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data dari Polda NTB, bahwa setiap hari ada 1-2 orang meninggal di jalan akibat kecelakaan. Jumlah kecelakaan lalu lintas di NTB yang terjadi selama 3 tahun terakhir.

Oleh karena itu, percepatan pemenuhan fasilitas keselamatan jalan menjadi hal yang sangat urgent. Agar segera memenuhi fasilitas fasilitas terkait keselamatan jalan. Fasilitas keselamatan jalan mencakup berbagai perlengkapan dan infrastruktur yang dirancang ntuk eningkatkan keamanan pengguna jalan.

“Fasilitas ini juga termasuk rambu lalu lintas, marka jalan, alat penerangan jalan, fasilitas
pejalan kaki, dan fasilitas pendukung lalu lintas,” bebernya.

BACA JUGA: Rachmat Hidayat Soroti Penerangan Jalan di Lombok yang Gelap, Minta Audit PPJU

Sebagai informasi, Dishub Provinsi NTB akan memasang sebanyak 187 titik lampu penerangan jalan umum RJU) tenaga surya atau solar cell dengan anggaran mencapai Rp7 miliar mulai tahun 2025 ini.

“Tahun ini kita mencoba memasang beberapa ebutuhan lampu jalan karena sempat menjadi sorotan NTB jalan-jalan dibilang gelap,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub NTB Chairy Chalidiyanto di Mataram.

Ia menjelaskan, jumlah PJU yang dipasang ini ebanyak 187 titik tersebar di sejumlah ruas jalan. Di antaranya Jalan Pemenang Lombok Utara, Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram. Jalan Dari Kuta ombok Tengah ke Jalan Keruak di Lombok Timur.

Kemudian Jalan Lembar Sekotong di Lombok Barat. Jalan mulai Bundaran Sunggung Mandalika ke Teluk Awang di Lombok Tengah.

“Ternyata sini banyak lokasi penginapan yang strategis tapi kalau malam di beberapa titik gelap, kita pasangkan lampu supaya terang,” ujarnya.

Menurut Chairy, seluruh lampu PJU ini menggunakan solar cell atau tenaga surya. Hal ini untuk mendukung energi bersih atau energi hijau sehingga dilharapkan seluruh PJU yang ada dikedepankan solar cell.

“Semoga masyarakat bisa menjaga karena ini untuk kebutuhan mereka juga, supaya jalan tetap terang,” kata Chairy.

Selanjutnya untuk biaya pemasangan lampu PJU, pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar. Kendati, terbilang secara anggaran masih kecil dibanding jalan provinsi yang ada mulai dari Ampenan Kota Mataram hingga Sape di Kabupaten Bima.

“Tapi, tahun ini kami sedang melakukan pemetaan ulang terkait kebutuhan perlengkapan jalan sehingga dengan begitu kita bisa menganalisa ecara pasti berapa kebutuhan-ideal- fasilitas per|engkapan jalan, termasuk PJU,” katanya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button