Lifestyle

Yuk! Kunjungi Pasar Kuliner Aby Cinta Kembang Kerang Nikmati Suasana Belanja di Tepi sawah

Lombok Tengah – Pasar kuliner Aby Cinta yang terletak di Dusun Kembang Kerang, Desa Aik Darek, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah belakangan ramai dikunjungi.

Tempat wisata kuliner di pinggir sawah ini digagas oleh para remaja masjid Al Mujahidin Kembang Kerang untuk memberikan ruang kepada Ibu-ibu di kampung mereka agar dapat berjualan.

Sehingga, pengelola sengaja mendesain dengan nuansa alam. Suasana persawahan menjadi alternatif untuk melepas penat.

Selain itu, para pengunjung juga dapat menikmati makanan sembari melihat hamparan tanaman padi menjadi daya tarik sendiri.

Jika pengunjung datang di sore hari, mereka akan disuguhkan oleh pemandangan sunset yang sangat luas. Bila di pagi hari, pengunjung akan diperlihatkan indahnya sunrise.

“Alhamdulillah selama bulan puasa ini pengunjung selalu ramai. Mereka rata-rata orang sekitar sini (Batukliang) yang membeli takjil buat buka puasa,” kata Tokoh Pemuda Desa Aik Darek Bambangan Supratomo, Sabtu (6/4/2024) sore di lokasi.

Mampu Menjadi Penunjang Ekonomi Masyarakat

Menurut Bambang, inisiatif ini merupakan wajah baru pemuda saat ini. Ia melihat kegiatan mereka bukan hanya melakukan kegiatan soal keagamaan saja.

Namun mereka juga mempunyai spirit untuk berkontribusi menghidupkan perekonomian masyarakat dengan menggerakkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kampungnya.

“Ini baru berjalan sekitar 2 bulan. Ternyata inisiatif ini tidak sia-sia. Respon masyarakat ternyata hidup dengan kegiatan ini. Dan ini sangat berdampak bagi ekonomi masyarakat,” ujar Bambang.

Selain itu, Bambang menyebut pasar kuliner Aby Cinta ini ramai dikunjungi karena mampu menawarkan sejumlah keunikan yang jarang didapati di tempat lain.

“Dan ini tidak dilakukan pada bulan puasa saja. Tapi pada hari biasa juga kita lakukan pada minggu pagi seperti car free day,” ungkapnya.

Retribusi Masuk Kas Remaja Masjid

Tempat yang sama, Ketua Remaja Masjid remaja masjid Al Mujahidin Kembang Kerang Ahmad Syahredi Ramdhani mengatakan, pasar kuliner Aby Cinta ini dibuka pada tanggal 4 Februari 2024.

“Tujuan kami membuat pasar ini untuk memberi dampak positif dan meningkatkan ekonomi bagi masyarakat,” katanya.

Selain itu, Ustadz muda asal Kembang Kerang ini menjelaskan bahwa, inisiatif ini dilakukan untuk meningkatkan kreativitas para pemuda di kampungnya.

Dana yang dihasilkan dari retribusi pasar ini juga ia sumbangkan ke masjid sebagai uang kash para remaja.

“Kami menarik retribusi kepada pedagang itu seikhlasnya saja. Kami gunakan uang itu sebagai uang kash kami,” bebernya.

Ahmad mengatakan jumlah UMKM yang berdagang di sana sudah mencapai sebanyak 46 orang. Mereka menjual beraneka ragam kuliner.

“Pasar ini buka setiap Minggu pagi mulai pukul 06.00 – 09.00 WITA. Sedangkan untuk bulan Ramadhan kami buka setiap sore pada pukul jam 16.00 – 18:00 WITA,” katanya.

Menurutnya, jarak ke pasar ini dari Kota Praya hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja. Sedangkan dari Kota Mataram hanya 20 menit.

Butuh Bantuan Pemerintah

Meski baru buka hanya beberapa bulan saja, pasar ini setiap saat ramai dikunjungi. Hanya saja, kata Ahmad, para pedagang kerap mengeluhkan soal lapak yang dimiliki.

Menurut Ahmad, sejauh ini para pedagang hanya memanfaatkan lapak yang terbuat dari rakitan bambu yang diatapi terpal.

“Tapi itu tidak semua pedagang yang punya atap. Ada juga yang tidak punya dia pakai meja bisa. Kalau hujan ndak jualan jadinya,” ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada pemerintah setempat untuk mensuport pedagang dalam bentuk lapak. Ia melihat progres pasar ini akan menjadi wisata kuliner di wilayah utara Lombok Tengah.

“Makanya kami berharap pemerintah daerah harus dukung kegiatan seperti ini. Karena sangat berdampak bagi masyarakat,” katanya.

Asal Nama Pasar Kuliner Aby Cinta

Nama pasar ini terbilang cukup unik. Pasalnya, kata Aby Cinta ini diambil dari sapaan akrab almarhum Ketua Karang Taruna Desa Aik Darek, yakni Islahudin.

“Sebelumnya pasar kuliner ini bernama “Mikir Free Day Damai Kampungku” namun berubah setelah seminggu acara pembukaan pasar atas permintaan almarhum,” ujarnya.

Para pengelola pun sangat menerima usulan tersebut. Hal itu untuk mengenang pengabdian almarhum selama memperjuangkan pasar kuliner tersebut.

“Karna sosok almarhum banyak berkontribusi dalam perencanaan pasar dan suksesnya. Ini juga berdampak sampai hari ini, maka dari itu kami merubah nama pasar tersebut menjadi pasar kuliner Aby Cinta,” pungkasnya. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
× How can I help you?