MATARAM, PolitikaNTB – Anggota DPRD NTB M Nashib Ikroman mendorong Pemprov NTB segera mengambil inisiatif melakukan mediasi atas persoalan pemanfaatan ruang wilayah laut yang terjadi di teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.
Pasalnya, jika tidak ditangani dengan cepat. Dikhawatirkan justru menimbulkan dampak negatif lain yang merugikan berbagai pihak.
“Inisiasi mediasi ini harus segera dilakukan, jangan dibiarkan persoalannya berkembang,” ungkap politisi dari Dapil Lombok Timur bagian selatan ini.
BACA JUGA: Dewan Sayangkan Silang Informasi Pansel Bank NTB Syariah
Menurutnya, soal yurisdiksi wilayah disertai kewajiban dan kewenangan pemanfaatan ruang laut ini sudah memiliki berbagai regulasi yang bisa dipacu secara bersama. Hanya saja, jika persoalan yang ada tidak dibahas disertai dengan regulasi, maka justru akan menimbulkan masalah.
“Bab konflik pemanfaatan ruang laut ini banyak terjadi, di wilayah selatan lombok timur pemanfaatan pariwisata dengan budidaya laut juga bermasalah,” ungkapnya.
Persoalan seperti di Teluk Ekas ini banyak terjadi, sehingga yang dibutuhkan adalah membangun kesepahaman dan pengertian antar satu dengan yang lain.
Bagaimana pelaku usaha wisata di Teluk Ekas memperoleh impact positif dari ramainya wisatawan yang menikmati ombak untuk surfing.
BACA JUGA: Viral Momen Bupati Lombok Timur ‘Usir’ Pemandu Wisata Asal Lombok Tengah di Teluk Ekas
Serta para pelaku wisata diluar Teluk Ekas juga tetap operasional, sehingga dunia pariwisata NTB optimalndan saling sokong antara wilayah satu dengan yang lain.
“Masing-masing kita harus memiliki perspektif kolaborasi, jangan justru sebaliknya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, momen kita Bupati Lombok Timur Haerul Warisin alias Haji Iron ‘mengusir’ guide (pemandu wisata) di Pantai Ekas, Lombok Timur viral. Peristiwa tersebut terjadi usai Haji Iron menghadiri Rapat Koordinasi Pelaku Wisata Blue Zone Tourism.
Dalam rakor tersebut, Bupati Lombok Timur menyerap berbagai permasalahan yang dihadapi pegiat wisata di sekutar Teluk Ekas.
Usai rakor, Bupati langsung turun untuk meninjau spot surfing yang dianggap bermasalah di Teluk Ekas.
Saat berada di tengah laut, Bupati Iron berjumpa dengan salah seorag guide yang tengah memarkirkan perahunya. Perahu yang ditumpangi Haji Iron bersama tim kemudian mendekat.
Dalam kesempatan tersebut, Haji Iron mengusir pemandu wisata yang disebutkan berasal dari Lombok Tengah tersebut.
“Kamu dari Lombok Tengah ya, kenapa kamu parkir di sini? Mana tamumu? Bawa tamumu pulang sana. Bawa pulang, ndak boleh ke sini. Berangkat sana, jalan,” ungkap Haerul Warisin sebagaimana dikutip PolitikaNTB pada Rabu (18/6/2025).
Tak berhenti di situ, Politikus Partai Gerindra itu meminta pemandu wisata tersebut untuk memberitahukan perihal larangan tersebut kepada rekannya yang lain.
“Bilang sama teman-teman kamu sekarang ndak boleh ke sini. Ini kamu berhadapan dengan pemerintah (bupati), bukan kepala desa. Saya yang langsung turun ini,” ujar Haji Iron.