Mataram – Sebanyak 13 peserta pelamar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), pada lingkup Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) dinyatakan gugur.
Mereka dicoret dari daftar pelamar karena tidak hadir dan telat saat mengikuti tes seleksi di gedung Computer Assisted Test (CAT) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB, Kamis (16/11/2023).
Angka tersebut didapati dari jumlah pelamar yang mengikuti tes sejak hari pertama pada Jumat (10/11/2023) lalu.
Kordinator Tim Seleksi BKD Provinsi NTB Raden Ashadinata mengatakan, para peserta yang dinyatakan gugur tersebut kebanyakan lupa dengan jadwal seleksi mereka.
“Kebanyakan mereka ini lupa sesinya. Ada yang sesi kedua cuma datanya sesi tiga. Ada juga yang sesi satu tapi datang sesi dua,” kata Ashadinata, pada Kamis.
Menurut Ashadinata, para peserta yang gugur itu sudah tidak bisa mengikuti tes lagi karena seluruh proses seleksi PPPK ini sudah terjadwal di sistem sehingga tidak bisa diintervensi.
“Jadwalnya sudah diambil dari sistem. Kalau dia nggak hadir pada jadwal mereka, ndak bisa (gugur),” ujarnya.
Selain itu, Ashadinata juga menyebut kendala yang dialami oleh peserta, yaitu Disnet atau identitas peserta tidak dibaca oleh sistem kehadiran. Hal itu biasanya kata dia, dikarenakan foto yang digunakan mendaftar tidak sesuai dengan foto asli peserta yang hadir.
“Kenapa dia begitu, karena sekarang ini agak diperketat. Karena ada temuan kemarin menurut BKN ada yang pake joki,” imbuhnya.
Menurutnya, jika peserta mengalami hal seperti itu. Maka langkah yang dapat dilakukan yaitu harus melapor ke panitia seleksi nasional (panselnas) untuk mengirim foto KTP dan kartu pesertanya.
“Nanti mereka yang cek ulang bener atau nggaknya. Kalau sudah acc dari panselnas baru bisa registrasi,” katanya.
Lebih jauh, Ashadinata menghimbau kepada para peserta yang hendak mengikuti tes seleksi PPPK ini untuk lebih cermat untuk memperhatikan jadwal serta administrasinya.
Hal itu penting katanya, mengingat para peserta harus tiba di lokasi tes paling tidak 90 menit sebelum tes dimulai.
“Karena proses kita banyak. Ada registrasi, ada pengarahan. Nah itu yang perlu dipersiapkan. Haru bawa KTP juga,” bebernya.
Dikatakan juga, jumlah peserta seleksi PPPK pada setiap sesi ini berjumlah 100 orang. Kemudian saat ini, tes susah berlangsung sebanyak 18 sesi. Sehingga sampai saat ini peserta yang sudah mengikuti tes sebanyak 1.800 orang.
“Sekarang ini baru sesi ke 18 dari seluruh sesi itu 51 sesi. Dan satu sesi itu 100 orang. Nah yang terakhir besok akan diikuti oleh peserta penyandang disabilitas karena mereka memerlukan pengawasan khusus,” ujarnya.
Sedangkan untuk hasil tes tersebut imbuh dia, para peserta dapat melihat secara langsung melalui link yang akan diberikan oleh panitia.
“Prangkinganya belum. Nanti kalu sudah selesai baru bisa dilihat. Itu yang akan diambil yang mendapatkan nilai tertinggi pada bidangnya,” pungkasnya.