Lalu Gita Aryadi : Penjabat Gubernur NTB, Buah dari Kesabaran
EMPAT hari lagi, Sekda Provinsi NTB Lalu Gita Ariady akan mengisi posisi sebagai penjabat Gubernur Provinsi NTB menggantikan Zulkieflimansyah. Lalu Gita, sosok yang berulangkali membuat kejutan.
Publik disuguhkan bagaimana Lalu Gita berhadap-hadapan dengan Zulkieflimansyah. Seperti sesenggak Sasak, antih mayung lelah (menunggu kijang lelah), Lalu Gita terbukti sanggup tegar sampai kini, dan menjadi Penjabat Gubernur NTB.
Dimulai dari saat terpilih sebagai Sekda Provinsi NTB 2019. Nama Lalu Gita dapat disebut tak diperhitungkan. Bahkan Zulkieflimansyah memiliki jagoan lain. Toh, akhirnya ia kemudian dilantik menjadi Sekda Provinsi NTB.
Namun, bulan madu itu tak begitu lama penghujung 2021 sampai awal 2022, ia diusulkan untuk diganti. Alasannya untuk mendorong supaya Lalu Gita berkarir di Jakarta. Usulan pergantian ini tak mulus, protes bermunculan dari tokoh-tokoh di Pulau Lombok, khususnya tokoh Sasak. (https://radarlombok.co.id/gubernur-akui-surat-permohonan-usulan-ganti-sekda-ntb.html)
Posisi Lalu Gita pun masih tetap aman hingga kini. Alih-alih bergeser, ia justru menjadi penjabat Gubernur NTB menggeser nama yang kerap disebut publik : Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal DPD Lalu Niqman Zahir, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali.
Boleh jadi, posisi Lalu Gita hingga saat ini buah dari kesabaran. Ini seperti dikisahkan dua anak muda yang bertemu Lalu Gita di Kantor Penghubung NTB di Jakarta, jelang MotoGP 2022. Saat itu Lalu Gita bercerita tentang kehebohan, kewajiban ASN membeli tiket balapan. Ia yang tak tahu menahu harus jadi sasaran.
Bukan saat itu saja, sebagai Ketua Baperjakat (badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan), Lalu Gita pun harus berhadap-hadapan dengan komisi aparatur sipil negara (KASN). Sepanjang tiga tahun lebih menjadi Sekda Provinsi NTB, ada puluhan pelanggaran dalam mutasi. Meski disalahkan, Lalu Gita tetap menerimanya.
Masih dari cerita dua pemuda tersebut, Lalu Gita menggambarkan posisinya sebagai Sekda NTB seperti tak diharapkan. Tak diberi peran. Menjalankan tupoksi tanpa koordinasi, siap-siap disemprit. Dianggap offside.
Oleh dua anak muda tadi Lalu Gita diberi semangat untuk tetap berbuat. Kalaupun mendapat teguran (baca : dimarah) itu lumrah. Andaikata pun diajukan diganti itu agak berat, karena berurusan dengan presiden.
Dan jelang dilantik anak muda ini pun kembali bertemu Lalu Gita, senyumnya sumringah. Penuh optimisme ia katakan akan memberikan yang terbaik saat menjadi penjabat Gubernur NTB. Tambahannya tentu beragam tekanan, intrik, dan nestapa yang dialami saat menjadi Sekda Provinsi NTB. Namun, agaknya tak perlu diulas untuk menjaga kebahagiaan.
Lalu Gita yang cukup lama hidup di Malang, Jawa Timur ini pun sepakat amanah sebagai penjabat Gubernur NTB ini buah dari kesabaran. Ia pun melontarkan kalimat semua ada masanya. Bak roda, setelah dibawah berikutnya akan naik ke atas.
Waktu satu tahun lebih sebagai penjabat Gubernur NTB kinerja dan jam terbang Lalu Gita dibuktikan. Ia yang telah “belajar” dari berbagai kepemimpinan di Provinsi NTB tiba waktunya menunjukkan diri. Harus ada legacy yang ditinggalkan agar namanya tercatat sebagai pemimpin NTB yang handal, sekaligus mengubur perjalanan pahit 3 tahun sebagai Sekda NTB. Selamat bertugas Mamiq Lalu Gita Aryadi. (*)
Penulis: Redaksi PolitikaNTB