Politik

Dukungan Mengalir dari Guru Besar hingga Mahasiswa, Prof Sukardi Dinilai Paling Siap Pimpin Unram

MATARAM, PolitikaNTB – Sosok calon Rektor Universitas Mataram (Unram), Prof. Dr. Sukardi, M.Pd, terus menjadi perbincangan luas di lingkungan sivitas akademika. Dalam dinamika pemilihan pimpinan universitas, nama Prof. Sukardi mengemuka sebagai salah satu kandidat terkuat yang dinilai memiliki legitimasi akademik, manajerial, dan moral.

Penilaian tersebut tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dari rekam jejak panjang kepemimpinan serta pengalaman langsung berbagai pihak yang bekerja dan berinteraksi dengannya.

Prof. Dr. Sukardi, M.Pd saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor II Universitas Mataram periode 2022–2026. Lahir di Senyiur, Lombok Timur, pada tahun 1978, ia mencatatkan capaian akademik sebagai guru besar pada usia yang relatif muda, yakni 44 tahun.

Rekam jejak akademik tersebut ditopang oleh produktivitas riset, publikasi ilmiah, serta pengabdian kepada masyarakat yang konsisten. Namun, yang membuat namanya menonjol bukan hanya kecakapan intelektual, melainkan juga karakter kepemimpinan yang membumi dan berorientasi pada kerja nyata.

Dari sisi manajerial, Prof. Sukardi dikenal memiliki pengalaman yang sangat lengkap. Ia pernah mengemban amanah sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi, Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Umum Pascasarjana, Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum FKIP, hingga saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum mendampingi Rektor Prof. Bambang Hari Kusumo.

Pengalaman berjenjang inilah yang membentuk gaya kepemimpinannya yang memahami persoalan dari level paling bawah hingga pengambilan kebijakan strategis di tingkat universitas.

Berikut rangkaian testimoni lengkap dari dosen, guru besar, pejabat struktural, pegawai, tenaga lapangan, alumni, hingga mahasiswa Universitas Mataram yang menilai langsung kepemimpinan Prof. Sukardi.

Integritas dan Profesionalisme di Mata Guru Besar

Prof. I. Komang Damar Jaya, Guru Besar Fakultas Pertanian sekaligus Direktur Pascasarjana Unram periode 2015–2019, menilai Prof. Sukardi sebagai pemimpin dengan integritas tinggi dalam menjalankan amanah institusi.

“Prof Sukardi adalah salah satu pemimpin di Unram yang memiliki integritas sangat kuat. Setiap keputusan yang beliau ambil dilakukan secara adil dan transparan, sehingga mampu membangun tim kerja yang efektif dan memberikan manfaat nyata bagi pengembangan lembaga. Penguasaan regulasi yang baik menjadikan beliau pemimpin profesional, yang terlihat dari kemajuan Unram dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.

Penilaian serupa disampaikan Prof. H. Wahab Jufri, Guru Besar FKIP Unram yang pernah menjabat sebagai Dekan FKIP periode 2018–2022. Ia mengenal Prof. Sukardi secara dekat dalam kerja manajerial.

“Dalam rentang waktu tersebut, saya melihat Prof Sukardi sebagai sosok pekerja keras dan bertanggung jawab. Beliau adalah pemimpin visioner yang kaya ide kreatif, namun tidak gemar berbicara berlebihan. Ide-ide tersebut diwujudkan dalam kerja nyata yang hasilnya selalu tuntas,” katanya.

BACA JUGA: Prof Sukardi, Calon Rektor Terkuat di Universitas Mataram

Prof. H. Hirsanuddin, Guru Besar FHISIP Unram, menyoroti peran strategis Prof. Sukardi dalam pengelolaan SDM dan keuangan universitas.

“Ada beberapa catatan penting dari kepemimpinan Prof Sukardi, mulai dari pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel, peningkatan jumlah guru besar, hingga perjuangan beliau agar dosen dan pegawai mendapatkan formasi ASN P3K. Bahkan bagi yang belum lulus, beliau terus mengupayakan solusi paruh waktu,” tuturnya.

Pandangan tersebut diperkuat Prof. Lalu Wiresapta Karyadi, Guru Besar Fakultas Pertanian, yang melihat Prof. Sukardi sebagai figur pemimpin muda dengan karakter utuh.

“Prof Sukardi adalah sosok intelektual yang bersahaja, rendah hati, berintegritas, dan visioner. Kepemimpinannya terbangun atas keseimbangan kompetensi spiritual, sosial, dan profesional, yang saya yakini mampu membawa Unram menjadi institusi unggul dan bermartabat,” ujarnya.

Prof. Faturahman, Guru Besar FMIPA Unram, menilai kepemimpinan Prof. Sukardi berbasis keahlian ekonomi yang kuat.

“Kepemimpinan beliau terbukti mampu membawa Unram tangguh dan stabil dalam menghadapi tantangan finansial. Di sisi lain, kebijakan yang diambil tetap mengedepankan kesejahteraan dosen dan pegawai sebagai fondasi peningkatan kualitas layanan,” katanya.

Prof. Jauhar Fajrin, Guru Besar Fakultas Teknik, menilai kelayakan Prof. Sukardi dari aspek akademik, kepemimpinan, dan karakter pribadi.

“Capaian guru besar di usia 44 tahun, pengalaman kepemimpinan dari level prodi hingga universitas, serta kepribadian yang low profile dan memberi ruang bagi kolega menjadikan Prof Sukardi figur pemimpin yang sangat layak memimpin Unram ke depan,” ucapnya.

Prof. Lukman HY, Guru Besar Fakultas Peternakan, menegaskan kontribusi Prof. Sukardi dalam menjaga keseimbangan kebijakan.

“Sebagai WR II, beliau mampu mengelola keuangan secara efektif tanpa membebani mahasiswa. Kesejahteraan dosen dan pegawai meningkat, dan Unram berhasil meraih akreditasi unggul. Ini menunjukkan kepemimpinan yang berintegritas dan visioner,” ujarnya.

Prof. Erwan, Guru Besar Fakultas Peternakan, menilai Prof. Sukardi sebagai pemimpin yang mengutamakan bukti nyata.

“Beliau memiliki loyalitas dan dedikasi tinggi, rendah hati, serta tidak suka mengumbar janji. Prestasi dan kerja nyata menjadi bahasa utama kepemimpinannya, sehingga persoalan dapat ditangani secara cepat dan tepat,” katanya.

Prof. Muaidi Yasin, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, menggambarkan Prof. Sukardi sebagai pemimpin jamak-jamak dalam istilah Sasak.

“Beliau sederhana, mudah dihubungi, mau mendengar aspirasi bawahan, dan fokus pada pelayanan. Gaya kepemimpinan ini membuat beliau mampu meniti karier dari bawah hingga pucuk pimpinan universitas,” ujarnya.

Prof. Sri Widyastuti, Guru Besar FATEPA, menilai konsistensi karakter Prof. Sukardi sepanjang kariernya.

“Sejak masih menjadi dosen hingga menjabat WR II, beliau tetap rendah hati, jujur, dan ramah. Kapasitas manajerialnya berkembang seiring pengalaman, disertai loyalitas dan kemampuan menawarkan solusi secara santun,” katanya.

Kepemimpinan yang Dirasakan Pegawai dan Tenaga Lapangan

Deasy Irawati, Wakil Dekan II FKIK, menyebut Prof. Sukardi sebagai pemimpin adil dan solutif.

“Beliau tegas, transparan, dan tenang dalam menghadapi situasi sulit. Karakter rendah hati dan insting coach membuat tim bekerja optimal, solid, dan berkembang secara profesional,” tuturnya.

BACA JUGA: Dikenal Bersahaja, Prof Sukardi Sambut Proses Pemilihan Rektor Unram dengan Optimisme Tanpa Jumawa

Akhada Maulana, Direktur RS Unram, mengakui banyak belajar dari Prof. Sukardi.

“Dari beliau saya belajar mengelola keuangan dan SDM secara efektif dan efisien, termasuk menjaga stabilitas cash flow dalam situasi sulit. Kapasitas ini sangat relevan bagi pengelolaan institusi layanan publik,” ujarnya.

Imam Wahyudi, pegawai Unram, menilai Prof. Sukardi memahami pekerjaan dari level teknis hingga strategis.

“Beliau disiplin, memahami detail pekerjaan, menjaga kinerja keuangan Unram tetap unggul secara nasional, serta membuka kesempatan pegawai untuk melanjutkan studi hingga jenjang S3,” katanya.

Ardi, tenaga kebersihan, merasakan kepemimpinan yang hadir di lapangan.

“Prof Sukardi sering turun langsung mengecek kebersihan. Walau tegas, beliau perhatian dan mudah diajak berkomunikasi, sehingga kami merasa dihargai dan bekerja lebih semangat,” ucapnya.

Ali Usman, tenaga keamanan, menilai standar kerja yang diterapkan Prof. Sukardi berdampak positif.

“Beliau sangat detail dalam memberikan instruksi. Awalnya berat, tetapi kami sadar standar tinggi ini demi menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman bagi semua,” katanya.

*Inspirasi bagi Alumni dan Mahasiswa*
Insani Juniarti, alumni S2 Unram, menilai Prof. Sukardi sebagai sosok sederhana dengan dedikasi tinggi.

“Di balik kesederhanaannya, beliau memiliki komitmen besar. Meski menjabat WR II, beliau tetap meluangkan waktu membimbing mahasiswa dan memberikan inspirasi dengan visi yang jauh ke depan,” ujarnya.

Faenal, mahasiswa S1, menyaksikan perubahan nyata di lingkungan kampus.

“Prof Sukardi tidak banyak bicara, tetapi langsung bekerja. Transformasi FKIP dan perubahan Unram secara bertahap sejak beliau menjabat WR II menjadi bukti kepemimpinan yang berintegritas,” katanya.

Jabatan sebagai Amanah Pengabdian

Bagi Prof. Sukardi, kepemimpinan tidak dibangun atas retorika, melainkan konsistensi antara ucapan dan tindakan. Jabatan dipandang sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan, bukan sesuatu yang dibanggakan. Prinsip inilah yang memandu pengambilan kebijakan berbasis kemanfaatan jangka pendek dan panjang.

Pandangan bahwa jabatan bukan segalanya menjadikan Prof. Sukardi panutan yang autentik. Kepemimpinan dimaknai sebagai ketulusan melayani, kehadiran di lapangan, serta keberanian mengambil keputusan jujur meski tidak selalu populer.

Kombinasi keunggulan intelektual dan kerendahan hati inilah yang membuatnya dihormati dan dipercaya untuk membawa Universitas Mataram menuju transformasi yang lebih besar.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button