MATARAM, PolitikaNTB – Susunan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masa bhakti 2025-2029 belum juga terbentuk. Padahal, gelaran Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PAN NTB telah rampung sebulan yang lalu, tepatnya pada 26 April.
Muswil memutuskan memberikan amanah kepada Bupati Lombok Barat Lalu Ahmad Zaini (LAZ) menjabat Ketua DPW PAN NTB. Informasi yang dihimpun, usai terpilih saat Muswil yang lalu, LAZ sebagai formatur tunggal diberikan waktu paling lambat satu pekan usai Muswil untuk menyusun kepengurusan dan menyerahkannya kepada DPP PAN.
Politisi senior PAN NTB Saipul Islam mempertanyakan susunan pengurus DPW PAN NTB yang tak kunjung terbentuk pasca penunjukan LAZ sebagai Ketua DPW PAN NTB.
Susunan pengurus yang tak kunjung terbentuk dikhawatirkan akan memperlambat sejumlah kerja partai yang mesti segera dilakukan. Termasuk kepastian sekretariat.
“Ini sudah satu bulan. Di daerah lain, pengurusnya langsung terbentuk satu minggu setelah Muswil. Sekarang ketua menunaikan ibadah haji. Berarti kita harus menunggu satu bulan lagi,” kata Saipul Islam dalam keterangan yang diterima PolitikaNTB pada Jumat (30/5/2025).
BACA JUGA: Lalu Ahmad Zaini Resmi Terpilih Menjadi Ketua DPW PAN NTB 2025-2029
Saipul yang sebelumnya berada di kepengurusan inti PAN NTB dan sudah 15 tahun lebih sebagai kader PAN mengatakan tidak mengetahui arah LAZ dalam memimpin PAN lima tahun ke depan.
Ia menuturkan, LAZ merupakan sosok yang benar-benar baru di PAN. Sehingga membutuhkan kader-kader PAN yang sudah lama dan berpengalaman dalam memastikan roda organisasi bisa tetap berjalan.
Namun cukup disayangkan, sampai saat ini LAZ dikatakan belum melakukan koordinasi. Ia menduga, LAZ bertumpu pada DPP PAN. Menurutnya, saat ini PAN sudah mengarah menjadi partai komando. Di mana seluruhnya tersentralisasi di pusat.
“Bahkan sampai pemilihan DPC pun ditentukan oleh DPP. Kita juga tidak tahu apakah masih atau berlanjut. Yang jelas kita tidak mengemis-ngemis. Sudah lama saya di PAN. Sudah tahu karakter masing-masing kader,” ujarnya.
BACA JUGA: Jelang Muswil DPW PAN NTB, LAZ Temui Ketum Zulhas
Sebenarnya ia berharap LAZ melakukan komunikasi dengan para senior partai. Apalagi mengingat sejumlah pekerjaan rumah PAN yang tengah menumpuk. Kata Saipul, persoalannya, DPP memutuskan LAZ sebagai formatul tunggal. Sehingga pembentukan sepenuhnya ada di tangannya sebagai ketua.
“Ini sekretariat tidak jelas di mana. Terus sekarang ada bantuan pemerintah dari APBN. Ini bagaimana pengusulan oleh DPW, kita perlu menyiapkan usulan anggaran dan kegiatan seperti apa,” ujar Saipul.
Ia juga mengkritisi LAZ yang dalam pidatonya akan menggandeng para pendahulu PAN untuk memajukan PAN NTB ke depan, dan harapannya dalam menjadikan PAN partai pemenang di pemilu mendatang.
“Boro-boro jadi pemenang. Apalagi sistem pemilu kita nanti kan akan berubah menjadi proporsional tertutup. Belum lagi dari sisi Pilkadanya,” pungkasnya.
Sebelumnya, kader PAN dari pulau Sumbawa Muhamad Aminurlah meyakini LAZ akan melakukan perombakan pengurus secara proporsional. Artinya selain menghadirkan sosok baru, kader lama atau pengurus lama juga tetap akan dilibatkan.
BACA JUGA: Kader Gerindra Paling Banyak Memenangkan Pilkada 2024 di NTB, Golkar Menyusul
Perombakan total mungkin saja akan dilakukan. Namun hal itu membutuhkan pertimbangan yang super matang. Anggota DPRD NTB yang akrab disapa Maman itu meyakini LAZ akan menyusun kepengurusan baru yang proporsional dan merangkul kader-kader potensial.
“Tentu. Kita sangat meyakini beliau akan merangkul semua pihak. Sebagai formatul tunggal, wewenang yang diberikan Ketua Umum tentunya akan dijalankan dengan baik. Karena kita meyakini, Ketua Umum DPP PAN tentu memilih Bupati Lobar sebagai ketua dengan berbagai pertimbangan yang matang,” kata Maman.