Dua Periode Pimpin REI NTB, Heri Susanto Sampaikan Sejumlah Keberhasilan

MATARAM – Musda ke X Real Estate Indonesia (REI) dibuka, Kamis, 13 Februari 2025 di Hotel Golden Palace, Mataram. Musda tersebut mengusung tema “Bersama REI NTB Sukseskan Program Tiga Juta Rumah.”
Ketua DPD REI NTB, Heri Susanto menceritakan historis REI NTB yang telah 30 tahun berdiri. Dahulunya REI NTB hanya memiliki 17 perusahaan. Dan berkat kepemimpinan Ketua REI NTB sebelumnya yakni H. Maruf, jumlah perusahaan bertambah menjadi 55. Saat ini REI NTB tumbuh dengan jumlah 117 perusahaan.
“Apa saja yang dilakukan saat ini? Alhamdulillah 2017-2024 kami membangun total 30 ribu lebih rumah subsidi dan 5 ribuan rumah komersil,” ujarnya.
Ada sebanyak 35,728 total rumah secara keseluruhan yang dibangun oleh REI NTB.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 464,6 hektare lahan yang digunakan.
“Isu terakhir mulai hangat alih fungsi lahan 10 ribu hektare. Jika dibandingkan hanya 4,8 persen. Seandainya izin pengembangan diberhentikan akan tetap terjadi alih fungsi lahan yang besar,” ujarnya.
Dia mengatakan orang gampang menyalahkan perumahan penyebab maraknya alih fungsi lahan karena hanya perumahan yang paling menonjol
“Orang paling gampang menuju apa yang di atas. Alih fungsi lahan pemukiman hanya 4,8 persen. Sisanya ke mana kami tidak ingin menjustifikasi siapa,” kata dia.
“Selanjutnya saya perlu sampaikan tata ruang ketika lending di Bizam sepanjang jalan kanan kiri sawah semua. Itu kondisi lokasi kami. Saya khawatir ketika landing di bandara ke Mandalika orang lupa bahwa yg mereka lintasi semua itu alih fungsi lahan,” katanya.
Ketua Umum REI, Joko Suranto dalam sambutannya mengatakan REI merupakan organisasi yang sangat terbuka. Semua anggota mendapat pelatihan khusus bagaimana berbisnis properti.
“Di REI semua hal terbuka. Bahkan kalau gak tau diajarin, ada Diklat,” katanya.
“REI bukan sebuah persaingan. Jika ada dinamika itu tidak apa-apa,” ujarnya.
Dia mengatakan DPP REI menargetkan pertumbuhan bisnis properti bisa mencapai lebih dari 50 persen.
“Saya pastinya bahagia senang kalau teman-teman setelah semuanya terfokus pada bisnis. Target DPP bisa besar di atas 50 persen. Kita dorong menjadi 53 persen,” ujarnya.
Lebih lanjut Joko mengatakan bisnis properti telah mengalami tiga kali ujian. Pertama pada 1998 harga properti anjlok pasca reformasi.
Kemudian pada 2007 terjadi crash di USA yang berdampak pada bisnis properti di Indonesia. Terakhir pada 2020-2023 saat pandemi melanda.
“2020-2023 kita diuji pandemi. Tidak ada yang transaksi tanpa bertemu. Orang pada takut bertemu,” ujarnya.

Dihadiri Wamen
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah.
Fahri mengatakan pemerintah membuka ruang bekerjasama dengan REI.
“Kami (pemerintah) ke depan menunggu proposal. Kerjasama dengan REI silahkan. Ajukan proposal kepada kami. Jika bagus kami mendukung,” katanya.
“Pak Prabowo selama ini mendorong inisiatif lokal itu lebih kita utamakan. Oleh sebabnya salah satu tujuan untuk mengembalikan fungsi pemerintahan sebagai perencana,” ujarnya.