MATARAM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan asesemen atau evaluasi kinerja ‘job fit’ kepada seluruh JPT Pratama atau pejabat eselon II Pemprov NTB.
Evaluasi kinerja atau job fit ini digelar selama dua hari, tanggal 10 dan 11 April 2025, di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB.
Dalam surat nomor 005/760/BKD/2025 tanggal 9 April 2025, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menerangkan, job fit digelar dalam rangka pemetaan kembali pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama.
Dalam job fit ini, para pejabat diminta membuat makalah hingga tes wawancara oleh tim penguji.
Tim penguji terdiri dari tiga orang yakni Aris Windiyanto, Deputi Bidang Penyelenggaraan Layanan Manajemen ASN, Badan Kepegawaian Nasional (BKN) RI.
Kemudian tim lainnya terdiri dari Dr Prayitno Basuki dari kalangan akademisi Universitas Mataram, dan Chairul Machsul dari tim percepatan pembangunan Gubernur NTB.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKD NTB, Yusron Hadi, mengatakan proses ini merupakan bagian dari penataan kembali jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkup Pemprov NTB untuk tahun 2025.
“Ya ini kan nama proses, bagian dari perwujudan meritokrasi dan menjalankan regulasi dari BKN,” kata Yusron pada Kamis (10/4/2025).
Dari total 40 pejabat yang dijadwalkan, dua orang dilaporkan tak hadir. Satu di antaranya sedang cuti, sementara satu lainnya tidak hadir tanpa keterangan.
“Tadi 38 pejabat kita ikut tes penulisan makalah tentang self assessment. Mereka menulis makalah selama 2 jam seperti apa kinerjanya di dinas masing-masing,” jelas Yusron.
Setelah tes penulisan makalah, seluruh peserta mengikuti wawancara mulai pukul 13.00 Wita hingga 20.40 Wita. Setiap pejabat diberikan waktu 20 menit untuk diwawancarai oleh tiga orang evaluator. Wawancara ini juga dipantau langsung oleh Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal.
Tiga evaluator tersebut yakni Deputi Bidang Penyelenggaraan Layanan Manajemen ASN BKN RI Aris Windiyanto, tim internal Iqbal-Dinda yang diwakili Chairul Mahsul, serta akademisi yang juga Dewan Penasihat, Prayitno Basuki.
“Jadi tes wawancara ini akan dilanjutkan besok,” ujar Yusron.
Yusron menambahkan, format job fit tahun ini sedikit berbeda dibanding tahun 2024. Selain menilai kinerja, para pejabat juga diberi kesempatan untuk mengusulkan penempatan jabatan yang mereka minati melalui makalah.
“Seluruh makalah akan dibaca langsung oleh Gubernur Iqbal. Itu melengkapi penilaian dari tiga evaluator,” katanya.
Formulir penilaian akan dikumpulkan langsung ke meja Gubernur dan tidak bisa diakses pihak lain. Penempatan pejabat nantinya akan disesuaikan dengan rekomendasi hasil evaluasi.
“Jadi nanti hasil akhir ada semacam rekomendasi. Eselon A misalnya cocok atau kompeten di OPD A, maka akan ditempatkan di sana,” jelas Yusron.