Pemerintahan

TGH Hasanain Terima Penghargaan Kalpataru Lestari 2025, Tokoh yang Konsisten Menjaga Lingkungan

MATARAM, PolitikaNTB – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memberikan penghargaan Kalpataru Lestari 2025 kepada 12 tokoh dan kelompok yang konsisten menjaga lingkungan, dalam puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Badung, Bali, Kamis (5/6/2025).

Penghargaan ini diberikan kepada individu dan komunitas terpilih dari penerima Kalpataru periode 1980–2024 yang terus aktif dan memperluas aksi pelestarian lingkungan hingga hari ini.

Salah satu tokoh yang berhasil menyabet penghargaan Kalpataru Lestari 2025 adalah TGH Hasanain Juaini asal Narmada, Lombok Barat. Diketahui, pada 2016 silam, TGH Hasanain juga telah mendapatkan penghargaan Kalpataru.

“Bapak dan ibu semua adalah teladan nyata. Banyak yang bekerja tanpa sorotan, tanpa insentif, hanya dengan ketulusan dan rasa tanggung jawab,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

BACA JUGA: Saran TGB Zainul Majdi Soal Kerusakan Lingkungan

Dia mengatakan langkah-langkah yang diambil oleh para penerima penghargaan mengingatkan bahwa perubahan besar bisa lahir dari tindakan kecil yang terus konsisten dilakukan.

Dalam kesempatan tersebut Menteri LH  juga menggaungkan bahwa Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 merupakan momen untuk menjadi panggilan moral dan seruan aksi kolektif serta penyadaran bersama, terutama dalam menanggulangi polusi dari sampah plastik yang menjadi sorotan dalam peringatan tahun ini, dengan tema “Hentikan Polusi Plastik.”

Para penerima penghargaan sendiri dipilih dari para pemenang Kalpataru sebelumnya yang memenuhi sejumlah kriteria, termasuk lima tahun bekerja secara konsisten melestarikan lingkungan sampai saat ini, melakukan peningkatan kegiatan mereka, dan mereplikasi kegiatan pelestarian itu di tempat lain.

Berikut penerima Penghargaan Kalpataru Lestari 2025:

1. Paris Sembiring dari Sumatera Utara

2. LSM Bahtera Melayu Bengkalis dari Riau

3. Sadiman dari Jawa Tengah

4. Oday Kodariyah dari Jawa Barat

5. Desa Adat Penglipuran di Bali

6. TGH. Hasanain Juaini dari Nusa Tenggara Barat (NTB)

7. Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari dari Bali.

8. Hamzah dari Kalimantan Selatan

9. Masyarakat Dayak Iban Menua Sungai Utik di Kalimantan Barat

10. Herman Sasia dari Sulawesi Tengah

11.Timothy Hindom dari Papua Barat

12.Kelompok Pecinta Alam Isyo Hill’s Rhepang Muaif

BACA JUGA: Wamen Kehutanan Raja Juli Sambangi NTB, Serahkan Bibit Tanaman Produktif di Mandalika

TGH Hasanain Sampaikan Terima Kasih

TGH Hasanain mengaku bersyukur atas penghargaan Kalpataru Lestari yang diterimanya. Alhamdulillahirabbil alamin. Penghargaan Kalpataru Lestari ini istimewa karna ini adalah level selanjutnya dari penghargaan Kalpataru yang dulu juga sudah diterima di tahun 2016,” ungkap TGH. Hasanain.

Para penerima penghargaan sendiri dipilih dari para pemenang Kalpataru sebelumnya yang memenuhi sejumlah kriteria, termasuk lima tahun bekerja secara konsisten melestarikan lingkungan sampai saat ini, melakukan peningkatan kegiatan mereka, dan mereplikasi kegiatan pelestarian itu di tempat lain.

“Nominasi Kalpataru Lestari adalah semua orang yg pernah menerima Kalpataru di Indonesia, kemudian dipilih hanya 12 orang saja sebagai finalis yang titik berat penilaiannya adalah keberlangsungan dan konsistensi kegiatan/program lingkungan yang membuat mereka mendapatkan penghargaan Kalpataru sebelumnya,” pungkasnya.

BACA JUGA: Bank NTB Syariah Lakukan Penanaman Pohon dan Launching Produk Proklim Mart di Kampung Iklim Joben Lestari

Dari penghargaan ini, kata TGH Hasanain menunjukkan keistiqomahan Nurul Haramain dalam berjuang menjalankan dan menjaga sunnah Pondok.

“Semoga pondok kita selalu berlimpah ridha dan berkah dari Allah SWT dan kita bisa mengikuti dan menjadi uswah hasanah untuk semua,” ujarnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button