DKD Lombok Tengah Dorong Lalu Iqbal Wujudkan Institut Kesenian di NTB
Lombok Tengah – Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Lombok Tengah Khairil Anwar, memberikan dukungan penuh kepada Lalu Muhamad Iqbal untuk mewujudkan adanya Istitut Kesenian di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Khairul mengaku pihaknya memang sejak lama telah mengimpikan hal tersebut.
Ia menilai, ruang kesenian di NTB saat ini ketinggalan jauh dari daerah yang sudah sejak awal memiliki Institut Kesenian.
“Kami sangat mengimpikan itu (Institut Kesenian) memang. Institut Kesenian ini sudah seharusnya ada di NTB,” kata Khairil kepada PolitikaNTB, Minggu (31/3/2024) di Praya.
Menurutnya, NTB sudah selayaknya memiliki perguruan tinggi kesenian. Hal itu penting untuk mempermudah para pelajar mengembangkan bakat seninya.
“Karena memang selama ini belum ada. Dan kita ketahui potensi seni di NTB ini sangat kaya. Dan itu perlu untuk diakomodir dalam sebuah lembaga pendidikan,” ujarnya.
Khairil menjelaskan bahwa keberadaan institut kesenian ini dinilai akan menaungi ranah intelektual pelaku seni.
Selain itu, kampus ini juga diharapkan mampu memunculkan potensi kesenian di NTB ke area permukaan.
“Dan orang itu punya legalitas dalam bentuk kesarjanaan keilmuan. Maka kami sangat mendukung keberadaan institut kesenian ini,” imbuhnya.
Selain itu, Khairil juga mengatakan adanya gagasan Lalu Iqbal itu akan memberikan harapan baru bagi para pelaku seni di NTB.
Ia menyampaikan bahwa sejauh ini keberadaan pelaku seni di NTB masih dipandang sebelah mata.
Pihaknya mengaku tak pernah diminta ruang yang lebih untuk mengekspresikan pandangannya.
“Mamiq Iqbal tadi menyampaikan sesuatu yang membuat kami merasa ada secercah harapan untuk eksistensi kesenian di NTB. Mudah-mudahan hal itu nanti bisa tertular di kerja-kerja politiknya sampai ke kabupaten,” bebernya.
Sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal menilai Provinsi NTB sudah saatnya mempunyai Sekolah Tinggi Seni dan Budaya.
Pria yang akrab disapa Dubes Iqbal ini menyebut, perguruan tinggi ini akan menjadi salah satu sebagai centre of challenge terhadap para pelaku seni dan budaya di NTB.
“NTB sudah lama tertinggal dengan daerah lain yang sudah sejak awal mempunyai perguruan tinggi kesenian ini. Seperti, Yogyakarta, Solo, Bali, Bandung, Jakarta, Padang dan Papua,” katanya belum lama ini.
Pria kelahiran Praya, Lombok Tengah ini melihat perkembangan kesenian di NTB tidak mengalami kemajuan dan tidak mengalami transformasi ke alam kekinian.
Seperti halnya alat kesenian Gendang Beleq yang dilihat Lalu Iqbal masih sama dengan 50 tahun lalu. Begitu pula tari khas NTB.
“Banyak kesenian yang tidak bisa kita transformasikan ke alam kekinian. Jadi budaya berhenti di masa lalu,” imbuhnya.
Ketua Asosiasi Diplomat Indonesia (ADI) ini juga menjelaskan, perguruan tinggi kesenian ini adalah solusi untuk dapat mentransformasikan seni di NTB.
Selain itu, ia juga melihat hal itu akan mampu memunculkan para seniman yang punya kreasi terbarukan.
“Karena tidak ada artinya galeri kesenian (art galery) berskala internasional. Jika sekolah tinggi seni belum ada. Kita harus menciptakan ekosistem seni sekuat dan sebaik mungkin,” ujarnya. (*)