Nama Sirkuit Mandalika Tak Terlihat di Kalender WSBK 2024
Mataram – Nama Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika atau Sirkuit Mandalika, Lombok tak terlihat di kalender event World Superbike (WSBK) 2024. Hal itu dapat dilihat dari postingan resmi diumumkan melalui akun Instagram @worldsbk pada Kamis (26/10/2023) kemarin.
Dorna Sports sebagai pemegang lisensi penyelenggara WSBK nampaknya tak memasukkan sirkuit kebanggaan Indonesia itu sebagai lokasi digelarnya Superbike MOTUL FIM 2024 mendatang.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria buka suara ihwal kalender tersebut.
Menurut Priandhi, jadwal yang di posting @worldsbk itu final. Artinya kata dia, kalender tersebut sifatnya masih sementara.
“Jadwal yang dikasih ini, baik WSBK MotoGP itu kan jadwalnya profesional kalender ya. Maksudnya, itu jadwal perkiraan dari Dorna Sport, bukan jadwal yang sudah fix,” kata Priandhi, Kamis malam.
Dijelaskan Priandhi, jadwal yang dikeluarkan Dorna Sport itu bisa berubah pada akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024. Perubahan jadwal dilakukan tergantung cuaca, logistik, hingga keamanan suatu negara.
“Jadwal itu bisa berubah juga. Makanya namanya profesional belum diputus. Hampir di semua jadwalnya Dorna profesional kadang-kadang awal tahun direvisi lagi,” ujar Priandhi.
Dikatakan, Sirkuit Mandalika sendiri sudah mampu menyelenggarakan event WSBK. Bahkan kata dia, Sirkuit Mandalika sudah berhasil menggelar WSBK ketiga kalinya pada 2023.
“Kemarin MotoGP kedua kalinya. Karena ini berada di kawasan ekonomi khusus milik PT ITDC. Sirkuit ini adalah pemiliknya ITDC bukan MGPA. Karena ITDC bisnisnya di pariwisata dengan melakukan kegiatan di sirkuit,” ujar Priandhi.
Pada dasarnya, tugas MGPA sebagai anak usaha dari PT ITDC adalah merawat dan menyelenggarakan event di Sirkuit Mandalika. Sehingga, untuk menyelenggarakan MotoGP dan WSBK pun Dorna harus berkontrak dengan ITDC.
“Itu nanti akan membayar hosting fee ke Dorna. Hingga saat ini belum ada diskusi detail dalam grup kami yang berada di bawah Kementerian BUMN, Injourney, dan ITDC selaku pemilik sirkuit,” kata Priandhi.
“MGPA hanya menerima penugasan menyelenggarakan event yang bekerja sama dengan ITDC,” sambungnya.
Priandhi menyebut pembayaran hosting fee ITDC ke Dorna itu bekerja sama dengan kementerian dan lembaga yang turut serta membantu pembayaran ke Dorna.
“Jadi jika pemerintah dirasa manfaatnya cukup besar. Karena ini disiarkan lebih dari 100 negara. Ya pasti tidak semata-mata menghitung untung dan rugi. Apakah berdampak ke pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Saat ini pihaknya akan membuat kajian bisnis terkait rencana event WSBK untuk yang keempat kalinya di Sirkuit Mandalika. Priandhi pun mengeklaim selama tiga kali event MGPA berhasil menurunkan pengeluaran.
“Pemasukan juga dihitung. Kajian itu disampaikan nanti,” ujarnya.
Dia pun mengaku jika kontrak WSBK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika masih tetap berlaku selama 10 tahun. Namun, kontrak itu tentu bisa berubah sesuai klausul di antara kedua belah pihak.
“Para pihak bisa saling mereview untuk melihat potensi apa yang terjadi,” terangnya.
“Ini sedang diskusi dengan Dorna. Apa yang bisa dibantu apa yang bisa diberikan kontribusi ke kami. Mungkin mereka punya sponsor yang bisa kami terapkan di Indonesia,” pungkasnya.